JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang akhir tahun seperti ini kebutuhan akan kendaraan roda empat setengah pakai semakin tinggi.
Meski di tengah pandemi Covid-19 dan adanya imbauan agar tidak mudik dari pemerintah, tetapi tidak sedikit yang tetap akan melakukan perjalanan di momen akhir tahun.
Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab banyak masyarakat yang mulai berburu kendaraan bekas untuk digunakan di penghujung tahun.
Selain itu, harga mobil bekas yang bisa dikatakan semakin terjangkau juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi calon pembeli.
Baca juga: Ini 14 Provinsi yang Bebaskan Denda Pajak Kendaraan Jelang Akhir 2020
Sekarang ini, tidak sedikit mobil seken yang ditawarkan dengan harga hanya puluhan juta rupiah atau di bawah Rp 100 juta.
Misalkan saja dengan harga Rp 50 jutaan, ada banyak tipe kendaraan roda empat setengah pakai yang bisa dilirik.
Bagi yang menginginkan mobil dengan ruang kabin yang lebih lega bisa mengincar tipe Multi Purpose Vehicle (MPV).
Kemudian, yang menginginkan tampilan gagah dengan ground clearance tinggi tipe Sport Utility Vehicle (SUV) bisa menjadi pilihannya.
Tetapi, bagi mereka yang menginginkan sensasi berkendara nyaman dan keluarga kecil bisa memilih jenis sedan.
Baca juga: Ingat, Penghapusan Denda Bukan Berarti Bebas Pajak Kendaraan
Mobil-mobil yang ditawarkan dengan harga Rp 50 jutaan, tidak hanya dari pabrikan Jepang, tetapi bisa juga mendapatkan mobil dari pabrikan Eropa seperti BMW atau Mercedes Benz.
Memang mobil asal Benua Biru tidak begitu menarik minat konsumen, apalagi bagi para pemula yang baru membeli mobil.
Tetapi, sensasi berkendara dan fitur-fitur yang ditawarkan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli yang menginginkan kemewahan dalam berkendara.
Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih mengatakan, selama ini penjualan mobil bekas memang didominasi dari pabrikan Jepang.
Hal ini karena yang menjadi pertimbangan para pembeli adalah harga sparepart dan juga kemudahan dalam perawatannya.
“Kalau mobil-mobil Eropa kan terkenal partnya yang mahal, itu juga menjadi pertimbangan pembeli ketika membeli mobil bekas. Apalagi dalam kondisi seperti sekarang ini,” katanya kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Bayar Pajak Kendaraan Tanpa Harus ke Samsat, Begini Caranya