Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Paling Laris di Bawah Rp 300 Juta, Mobil Listrik Masih Mahal

Kompas.com - 26/11/2020, 17:41 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Harga mobil listrik yang terbilang tinggi masih jadi ganjalan besar supaya bisa laris. Pemerintah pun tengah gencar memberikan berbagai insentif dan dukungan penggunaan mobil ramah lingkungan ini.

Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mengatakan, saat ini harga mobil listrik termurah berada di kisaran Rp 600 jutaan.

Menurutnya, angka ini masih terbilang tinggi dibandingkan mobil-mobil konvensional yang laris di pasaran.

Baca juga: Nissan Terra Facelift Meluncur, Siap Tantang Fortuner dan Pajero Sport

Charging station milik BPPT untuk kendaraan listirik.stanly Charging station milik BPPT untuk kendaraan listirik.

Seperti diketahui, segmen terbesar di Indonesia merupakan mobil di segmen Low MPV, tak ketinggalan LCGC (Low Cost Green Car). Di pasaran, rentang harga mobil inilah yang diserap dengan baik oleh konsumen.

“Memang salah satu isunya harganya masih relatif mahal. Paling tidak sekurang-kurangnya 50 persen dari harga mobil itu sendiri adalah harga baterainya,” ujar Kukuh, dalam webinar (25/11/2020).

“Sementara kalau dari kacamata pelaku industri, masyarakat kita umumnya mayoritas lebih dari 60 persen itu membeli kendaraan-kendaraan yang harganya di bawah Rp 300 juta. Itu adalah pasar paling gemuk,” katanya.

Baca juga: PO Borlindo Rilis Dua Bus Baru dari Karoseri New Armada

Rangka dan baterai pada mobil listrik murni Toyota, Lexus UX 300e.Toyota Rangka dan baterai pada mobil listrik murni Toyota, Lexus UX 300e.

Kukuh juga mengatakan, tantangan produsen otomotif saat ini adalah menurunkan harga jual mobil listrik agar bisa lebih terjangkau oleh masyarakat.

Sambil menunggu turunnya harga baterai dan komponen mobil listrik, pemerintah juga diharapkan memberi dukungan. Seperti pemberian insentif fiskal maupun non-fiskal yang dilakukan pemerintah pusat maupun daerah.

Ia menambahkan, saat ini negara yang paling unggul dalam memproduksi kendaraan bermotor listrik adalah China.

Baca juga: Kriteria Mobil Bekas Paling Dicari Konsumen di Masa Pandemi

Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.

Di China, dalam setahun diproduksi kurang lebih 1 juta unit mobil listrik. Sementara total produksi kendaraan bermotor di China secara keseluruhan berkisar 28 juta unit.

“Bagaimana China bisa mencapai begitu tinggi produksinya? Karena di China itu diperkenalkan, kendaraan bermotor listrik diberi subsidi, di mana harganya disubsidi pemerintah pusat dan pemerintah daerah, kurang lebih 50 persen,” ucap Kukuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau