JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, beredar video di media sosial perseteruan antara kedua pengemudi mobil, Toyota Fortuner dengan Suzuki Vitara. Kedua mobil tersebut terlihat saling memepet satu dengan yang lain hingga bersenggolan.
Seperti yang diunggah oleh akun Instagram EPPB Channel, terlihat kedua mobil tersebut saling menyerempet, seakan tak mau mengalah. Sayangnya, tidak dijelaskan bagaimana awal mula terjadi atau penyebabnya. Insiden tersebut terjadi di Jalan Alternatif Cibubur, Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Baca juga: Pilihan SUV Ladder Frame Seken, Isuzu MU-X Lebih Murah dari Fortuner
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant, mengingatkan, pengendara sebaiknya menghindari situasi yang dapat menimbulkan emosi di jalan raya.
“Emosi adalah hal yang wajar pada manusia. Namun, bedanya ada pada hasil emosi yang dihasilkan. Harus terkontrol dan sesuai aturan. Pertimbangkan bila melakukan tindakan agresif, apa akibatnya bila berurusan dengan hukum,” ujar Sony, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Sebelum berkendara, menurut Sony, sebaiknya pengemudi tahu kondisi dirinya. Mengemudikan kendaraan tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga mental. Sebab, harus menghadapi lingkungan, provokasi, dan gangguan yang datang dari luar kendaraan juga.
"Kemudian berkendara secara defensif, seperti sejak awal tidak melanggar peraturan lalu lintas, berkendara terburu-buru, mau mengalah dengan pengguna jalan lainnya," kata Sony.
Baca juga: Jaga Emosi, Hal Penting Agar Aman Naik Sepeda Motor
Selain itu, penting juga untuk menjunjung tinggi sikap lain, yakni menghargai pengguna jalan lain, siapa saja. Termasuk petugas di jalan raya atau bahkan dengan orang yang dianggap mengemudikan kendaraan secara agresif.
“Mungkin dia sedang buru-buru ada urusan penting yang tidak bisa dikompromikan. Berpikir positif saja, beri jalan, atau menjauh,” ujar Sony.
Sony menambahkan, tidak ada untungnya bila emosi dibiarkan meluap. Banyak konsekuensi yang akan dihadapi, baik secara hukum maupun sosial dan relatif akan merugikan diri sendiri.
Memicu Serangan Jantung
Serangan jantung bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, tidak terkecuali ketika tengah berkendara. Pengetahuan yang minim akan serangan jantung bisa membuat kematian mendadak pada penderitanya.
Salah satu kasus serangan jantung pernah terjadi, adalah ketika seseorang tengah mengemudi.
Kondisi ini paling berbahaya, karena tidak hanya penderita penyakit jantung saja yang bisa kehilangan nyawa, tetapi orang-orang yang berada di sekitar bisa terimbas.
Bayangkan, laju mobil yang dalam kecepatan tinggi bisa hilang kendali dan menabrak apa saja di depannya.
Menurut Dr. Antonia Lukito SpJp, ada dua faktor yang bisa menjadi penyebab serangan jantung.