JAKARTA, KOMPAS.com - Selain melakukan persiapan penanganan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga sudah melakukan survei kepada masyarakat terkait libur panjang pada pekan depan.
Menggunakan metode random sampling, survei dilakukan kepada 1.526 responden yang berasal dari beberapa kota besar. Hasilnya, sebanyak 77 persen diketahui tidak akan melakukan perjalanan saat liburan, sedangkan 23 persen lainnya mengatakan ya.
"Survei didominasi responden dari Jabodetabek. Mayoritas 77 persen tidak melakukan perjalanan, dengan alasan 50,6 persen lebih aman di rumah, 40,5 persen mencegah penularan, 7,7 persen tidak memiliki biaya, dan 1,2 persen belum percaya naik angkutan umum," kata Kepala Badan Litbang Kemenhub Umiyatun dalam konferensi pers digital, Jumat (23/10/2020).
Baca juga: Cegah Angkutan Barang Lewat Tol, Kemenhub Akan Lakukan Penyekatan
Untuk 23 persen yang akan melakukan perjalan tersebut, didapati bahwa tujuan utamanya untuk pulang kampung dengan jumlah 40,5 persen. Sisanya diisi oleh tujuan yang sekadar berkunjung 18,2 persen, berlibur, sampai perjalanan dinas.
Sementara untuk daerah tujuan perjalanan, Jawa Tengah menempati urutan teratas, setelah itu disusul oleh Jawa Barat, lalu Jawa Timur.
Dari hasil survei tersebut juga didapatkan bahwa mobil pribadi, masih menjadi pilihan favorit masyarakat yang ingin berpergian dibandingkan segala jenis transportasi umum lainnya.
"Mobil pribadi paling tinggi, 64,0 persen, lalu disusul pesawat 11,5 persen, sepeda motor 5,5 persen, kereta api 5,5 persen, bus 5,2 persen, mobil sewa 4,0 persen, mobil travel 1,7 persen," ucap Umiyatun.
"Dari survei juga kami temukan bila waktu keberangkatan memang paling banyak saat cuti bersama pada 28 Oktober dengan rentang waktu ramainya mulai dari pukul 05.00 WIB, tertinggi di jam 08.00 WIB, lalu pukul 10.00 WIB," kata dia.
Baca juga: Kemenhub Prediksi 622.039 Kendaraan Tinggalkan Jakarta Pekan Depan
Lantaran Jawa Tengah yang menjadi destinasi tertinggi, Umiyatun menjelaskan, dari hasil survei juga menunjukkan bahwa jalur yang akan dipadati mayoritas adalah jalan tol dengan tujuan Trans-Jawa. Sementara untuk Cipularang menempati urutan kedua.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi sebelumnya juga menyampaikan memang untuk jalur darat akan didominasi pengguna tol dengan estimasi peningkatan hingga 21 persen lebih.
"Jadi kenaikan persentase untuk kendaraan yang keluar dari Jakarta melalui jalan tol sekitar 21,77 persen dibandingkan kondisi normal, dengan prediksi kendaraan yang pergi mencapai 622.039 unit," kata Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.