JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi penjualan mobil nasional secara bulanan kembali mengalami kenaikan di tengah ketidakpastian pasar atas pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pembebasan pajak mobil baru.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan retail selama September 2020 mampu mencapai 43.362 unit, naik 15,2 persen dari bulan sebelumnya.
Sementara di sisi wholesales, kenaikan terjadi dua kali lipatnya atau sebesar 30 persen yakni dari 37.277 unit pada Agustus 2020 menjadi 48.554 unit.
Baca juga: MotoGP 2020 Jadi Musim Terburuk Valentino Rossi Sepanjang Karier
Sekretaris Jenderal Gaikindo Kukuh Kumara menyatakan, peningkatan ini menunjukkan bahwa industri otomotif Indonesia sedang menuju ke arah yang baik usai mengalami titik terendah di Mei 2020 lalu.
Kendati demikian, secara kumulatif penjualan mobil nasional belum pulih sepenuhnya. Capaian sepanjang Januari-September 2020 masih meninggalkan selisih hingga 53,6 persen dari periode sama tahun lalu.
Secara detil, penjualan retail tahun ini hanya berhenti di angka 407.830 unit sedangkan tahun lalu berhasil mencapai 759.938 unit (-53,6 persen).
Adapun untuk penjualan secara wholesales tahunan (yoy) melemah 49,3 persen yakni dari 755.094 selama Januari-September 2019 menjadi 372.046 unit.
Baca juga: Pameran Otomotif Jakarta Auto Week 2020 Batal Terselenggara
Toyota masih menjadi merek kendaraan bermotor roda empat dengan angka penjualan tertinggi dengan torehan 13.234 unit, diikuti Daihatsu (11.204 unit) dan Mitsubishi (6.630 unit).
Nissan yang sempat mengalami kenaikan signifikan pada bulan sebelumnya terpaksa kembali di bawah Honda dengan torehan 1.421 unit.
Berikut 5 daftar merek terlaris pada September 2020:
1. Toyota: 13.234 unit
2. Daihatsu: 11.204 unit
3. Mitsubishi: 6.630 unit
4. Suzuki: 6.246 unit
5. Honda: 5.856 unit