Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Macam Kejahatan yang Kerap Dihadapi Pengmudi Truk

Kompas.com - 06/10/2020, 09:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comBerbagai macam aksi kejahatan di jalan yang menimpa pengemudi truk memang kerap terjadi. Mulai dari pemerasan, begal, sampai bajing loncat. Ternyata dari ketiga model kejahatan ini, berbeda-beda aksinya.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Bambang Widjanarko mengatakan, pemerasan, begal, dan bajing loncat bisa dibedakan dari lingkup wilayahnya.

“Kalau pemerasan lingkupnya kecil, seperti di desa atau kelurahan. Tapi kalau begal, mempunyai daerah operasional yang besar, bisa satu provinsi,” ucap Bambang kepada Kompas.com, Senin (5/10/2020).

Baca juga: Toyota Innova Terbaru Meluncur Bulan Ini, Mau Pesan? Siapkan Rp 5 Juta

Kalau pemerasan bisa terjadi di mana saja. Modelnya seperti ada palang, terus ada pos dan truk dimintai uang, tapi tidak tahu ke mana uangnya. Sedangkan begal merupakan kejahatan yang direncanakan, termasuk perampokan.

Begal bekerja atas dasar pesanan dari tukang tadah. Jadi sebelum beraksi ada skenario, persiapan, dan melibatkan banyak orang. Kalau di truk biasanya begitu model begalnya,” kata Bambang.

Begal terdiri dari informan yang menunggu di rest area, mencari info tentang muatan yang di bawa truk. Ada juga oknum di gudang yang memberi tahu muatan yang di bawa truk dan arahnya ke mana, sehingga dicegat di tengah jalan.

Baca juga: 10 Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Jutaan, Pilihannya Avanza sampai Terios

“Cuma begal yang profesional tidak akan membunuh pengemudi truk dan mengambil mobilnya. Jadi sekarang benar-benar mengincar muatannya. Karena kalau membunuh, Polisi akan lebih getol mencari tersangkanya,” kata dia.

Kalau bajing loncat biasanya individual, tidak tergabung dalam organisasi tertentu. Bajing loncat terdiri dari minimal dua orang yang naik motor. Saat mengejar truk, salah satu bajing loncat akan naik ke bak truk dan menjatuhkan muatannya.

“Setelah muatannya jatuh ke jalanan, nanti ada orang lagi yang bagian mengambil,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
China Minta AS Cabut Perintah Terkait Minyak Asal Venezuela
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau