Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Buruk Terlalu Sering Cuci Mobil

Kompas.com - 02/10/2020, 19:41 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik kendaraan roda empat pasti punya cara tersendiri untuk merawat kendaraannya terutama dalam mempertahankan warna cat mobilnya.

Cukup sulit jika melakukan sendiri dirumah, hasilnya akan kurang maksimal. Ini menjadi tugas dari banyaknya salon mobil. Seperti halnya perawatan untuk manusia, perawatan yang ditawarkan salon mobil juga beragam. Mulai dari eksterior, interior hingga detail kebersihan mesin.

Kebiasaan salah dalam mencuci kendaraan juga berperan penting pada kondisi cat. Seperti penggunaan jenis sampo yang asal, mencuci di bawah terik matahari juga tidak disarankan. Serta material alat mencuci yang tidak diperhatikan.

Baca juga: Petronas Yamaha Pilih Rossi Bukan karena Popularitas

“Paling aman sebenarnya mencuci cukup dengan air bersih saja dan langsung di lap sampai kering, untuk mencegah timbulnya jamur. Menggunakan sampo khusus cuci mobil terlalu sering juga tidak disarankan karena bisa memberikan efek buruk buat cat,” ujar CEO Topcoat Indonesia, Christopher Sebastian, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/10/2020).

Muncul sistem cuci mobil yang disebut cuci mobil tanpa sentuh alias touchless.KOMPAS.com/Gilang Muncul sistem cuci mobil yang disebut cuci mobil tanpa sentuh alias touchless.

Bila terlalu sering mencuci mobil dengan sampo mobil yang asal, ada dua kemungkinan yang terjadi. Efek yang malah kerap terjadi adalah cat mobil menjadi buram. Ini diakibatkan tingginya kadar PH dari sampo cuci kendaraan.

Baca juga: Menu SUV Medium Bekas di Bawah Rp 200 Juta Awal Oktober

“Setiap kali mobil dicuci, akan ada dua kemungkinan yakni menjadi bersih atau akan mengangkat cat aslinya (jadi buram). Hal itu dikarenakan sabun yang digunakan saat mencuci mobil bukan sabun khusus mobil dimana kadar PH-nya tinggi,” kata Christopher.

Cat mobil yang mulai memudar ini bisa dilihat secara langsung tergantung warna dasarnya. Seperti contoh, bila mobil berkelir hitam akan berubah lebih buram dan banyak baret halus. Sedangkan mobil berwarna putih berubah menjadi kekuningan.

Selain itu, pembersihan dengan menggunakan plas chamois (kain lap khusus cuci) yang terlalu sering juga menyumbang adanya baret halus pada mobil. Apalagi bila debu halus tidak diusir terlebih dahulu dengan air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau