Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlukah Pemotor Kurangi Tekanan Udara Ban Saat Hujan?

Kompas.com - 24/09/2020, 10:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa pengendara sepeda motor mengurangi tekanan udara pada ban saat hujan, melintasi genangan air, atau jalan yang licin. Upaya ini dilakukan demi mendapatkan traksi lebih baik.

On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal, mengatakan, mengurangi tekanan ban memang membuat permukaan ban menjadi lebih lebar, tapi perilaku ini tidak dibenarkan.

“Banyak mengurangi tekanan ban karena secara fisik ban jadi lebih lebar dan dianggap mampu menggigit aspal dengan baik. Ini justru salah kaprah,” ujar Zulpata saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/9/2020).

Baca juga: Cara Mitsubishi Manjakan Pemilik Xpander Lawas

Sebab, jika ban kurang udara maka pola tapak ban yang menyentuh jalan jadi berubah. Padahal alur pada tabak ban tersebut punya tugas krusial yaitu memecah dan membuang air pada saat ban melintas.

Ilustrasi berkendara saat hujanfederaloil.co.id Ilustrasi berkendara saat hujan

Selain itu, saat ban kekurangan udara maka tekanan ban menekan air juga berkurang. Berbeda dengan ban yang memiliki tekanan udara normal, ban mampu menyingkirkan air dari atas permukaan aspal.

Baca juga: Motor Sport Lebih Ideal Pakai Ban Radial

“Jika tekanan dikurangi maka yang terjadi ban kekurangan contract patch saat menembus air hujan. Akibatnya ban malah tidak menggigit aspal dan kondisinya membahayakan,” tutur Zulpata.

Zulpata menambahkan, mengurangi tekanan angin ban baik di permukaan basah maupun kering sebetulnya sangat tidak dianjurkan karena banyak memiliki dampak negatif.

“Banyak kerugiannya, diantaranya stabilitas jadi turun, handling jadi terasa berat, kemampuan pengereman menurun, lebih boros BBM, dan bisa menyebabkan kerusakan ban akibat defleksi berlebihan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau