JAKARTA, KOMPAS.com – Masa pandemi seperti sekarang tidak membuat beberapa komunitas kendaraan untuk melakukan konvoi dan bepergian ke suatu tempat. Namun, bila jumlah anggota yang terlalu banyak, malah bisa sebabkan kemacetan di jalan.
Selain membuat kemacetan, ada juga beberapa konvoi mobil yang melanggar aturan seperti menerobos lampu merah karena tidak ingin terputus rombongannya. Tentunya hal ini bukanlah contoh yang baik.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana mengatakan, ada berbagai cara agar konvoi mobil tidak melanggar aturan dan tidak mengganggu lalu lintas.
Baca juga: Innova Terbaru Meluncur, Model Lama Diskon Rp 25 Juta
“Tipe konvoi yang paling baik untuk digunakan adalah tipe cluster, dalam satu rangkaian berisi 5-7 mobil,” kata Sony kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Jika dibuat dalam beberapa rombongan, tentunya konvoi tidak akan mengular yang bisa mengganggu lalu lintas. Cara selanjutnya yaitu tidak menggunakan lampu hazard sebagai penanda rombongan konvoi.
“Sistem komunikasi antar rangkaian harus jelas aturannya, tidak boleh melanggar. Tidak boleh nyalakan lampu hazard, bisa diganti dengan stiker penanda rombongan konvoi,” ucap Sony.
Baca juga: Rayakan HUT ke-75 RI, BMW Rilis 520i Edisi Indonesia Maju
Kemudian, kecepatan kendaraan saat konvoi juga ada batasnya, jangan melebihi 60 kpj. Kemudian terapkan jaga jarak aman dengan kendaraan di depannya dan antrean mobil dalam pola zig-zag yang lebih aman.
“Berlakukan jarak aman dan pola zigzagnya diatur agar unsur keselamatannya terpenuhi. Pola zigzag yaitu dalam satu rangkaian, masing-masing kendaraan tidak segaris,” ujar Sony.
Selanjutnya, usahakan agar konvoi selalu berada di lajur kiri dan pakai pola zig-zag yang tidak membahayakan. Paling penting, tetap ikuti aturan lalu lintas agar tetap menjaga keselamatan saat konvoi.
“Terakhir, atur jadwal dan arah konvoi yang enggak macet agar tidak menyusahkan yang lain. Jika ada mobil di luar rombongan yang masuk konvoi, tidak perlu dijadikan masalah. Paling penting hindari mengemudi agresif,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.