JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak jarang pemilik mobill memilih untuk menaikan dimensi pelek dengan tujuan agar tampilan kendaraan berubah.
Meski demikian, ada konsekueksi yang harus ditanggung oleh pemilk kendaraan. Selain mempengaruhi faktor kenyamanan, mengganti pelek mobil dengan ukuran yang lebih besar juga akan membuat konsumsi bahan bakan juga menjadi lebih boros.
Fakta tersebut dibenarkan oleh Service Part Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Anjar Rosjadi. Ia menjelaskan bahwa, penggunaan pelek yang lebih besar bisa membuat mesin bekerja eksta dibandingkan pelek standar.
Baca juga: Ingin Beli Motor listrik, Perhatikan Charger Baterainya
“Pabrikan itu menyeting penggunaan pelek standar dengan tenaga mesin. Mengganti pelek lebih besar bisa mempengaruhi kerja mesin, terutama saat angkatan awal (baru berjalan),” ujar Anjar kepada Kompas.com.
Baca juga: Fasilitas Dispenser Air di Bus, Hanya untuk Eksekutif dan Pariwisata
Selain karena proses kerja mesin yang lebih saat akan berjalan, menurut Anjar, umumnya dimesin pelek yang besar memiliki bobot yang lebih berat dari standar.
Alhasil, putaran saat bergerak juga akan lebih lambat dibandingkan pelek standar pabrikan.
“Semakin besar pelek akan membuat kerja mesin semakin berat. Pelek besar juga memiliki bobot yang lebih berat, sedangkan di mobil itu ada empat pelek yang digunakan. Jadi, otomatis berat total akan bertambah,” kata Anjar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.