Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibuat Fleksibel, Maung Pindad Bisa Pakai Mesin Lain

Kompas.com - 27/07/2020, 15:50 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski saat ini menggunakan mesin Toyota Hilux, namun Maung yang menjadi kendaraan taktis (rantis) PT Pindad (Persero) ternyata dirancang bangun dengan konsep multiplatform.

Artinya, Maung sangat fleksibel untuk menggunakan mesin dari merek apapun. Namun demikian, Vice President Inovasi PT Pindad Windhu Paramarta mengatakan, tetap ada kriteria dan spesifikasi yang merujuk dari peruntukannya sendiri.

"Karena ini kendaraan militer, Jadi Maung kami rancang multiplatform. Hal ini karena untuk industri militer mungkin ke depannya ada keterbatasan soal suplai mesin dan transmisi, karena itu kami buka untuk siapapun industri otomotif yang bisa menyuplai mesin untuk berkerja sama," ucap Windhu kepada Kompas.com beberapa hari lalu.

Baca juga: Cikal Bakal Maung Pindad, Berawal dari Bima M-31

"Pada intinya Maung ini sudah kita rancana dengan kriteria mesin empat sillinder, punya kemampuan atau harus berpengerak roda 4x4, dan tenaganya itu 160 tk ke atas, itu dasarnya," kata dia.

Prototipe kendaraan taktis (rantis) Maung 4x4 produksi PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/7/2020). Kendaraan ini digunakan beberapa waktu lalu oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan rencananya akan diproduksi secara massal.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Prototipe kendaraan taktis (rantis) Maung 4x4 produksi PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/7/2020). Kendaraan ini digunakan beberapa waktu lalu oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan rencananya akan diproduksi secara massal.

Berangkat dari situ, Windhu mengatakan untuk urusan mesin, sebenarnya bisa mengadopsi mobil merek lain dan bukan hanya Toyota saja.

Bila melihat dari kriteria yang diberikan, sebenarnya untuk pilihan cukup beragam, beberapa diantaranya seperti Mitsubishi Triton, Isuzu, atau mungkin Nissan Navara.

Windhu juga menjelaskan bila mesin standar dari pabrikan, sudah pasti nantinya akan di-upgrade lagi mengikuti spesifikasi yang ada, termasuk juga di sektor kaki kaki. Hal ini dilakukan karena untuk menyesuaikan kebutuhannya sebagai mobil militer.

"Betul memang ada upgrade, namun pastinya diawal kami sampaikan spesifikasi yang kami butuhkan, artinya kita bicarakan dengan prinsipal penyedia merek. Kami izin dulu apakah mereka bisa menyediakan dan menyanggupi atau tidak, bila memang tidak yang kami cari yang bisa," ucap Windhu.

Saat disinggung dengan kemampuan mesin dari Toyota Hilux sendiri, Windhu mengakui bila sejauh ini tidak ada masalah.

Baca juga: Rasanya Geber Rantis Maung Pindad

Mulai dari pengujian tahap awal hingga pengetesan internal di medan ekstrem, mesin 2.400 cc turbodiesel dengan tenaga 149 tk dan torsi 400 Nm milik Hilux tersebut sudah teruji kemampuannya.

Prototipe kendaraan taktis (rantis) Maung 4x4 produksi PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/7/2020). Kendaraan ini digunakan beberapa waktu lalu oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan rencananya akan diproduksi secara massal.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Prototipe kendaraan taktis (rantis) Maung 4x4 produksi PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/7/2020). Kendaraan ini digunakan beberapa waktu lalu oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan rencananya akan diproduksi secara massal.

"Untuk yang saat ini kami pakai tidak ada masalah, tapi yang pasti sejauh ini pada umumnya untuk kendaraan 4x4 yang ada dan di pasarkan di Indonesia itu mesinya bisa diaplikasi ke Maung. Tinggal nantinya itu kan selera dari user mau yang mana," kata Windhu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau