JAKARTA, KOMPAS.com - Ban yang digunakan pada kendaraan umumnya memiliki telapak atau yang lebih dikenal dengan kembang ban.
Komponen ini memiliki fungsi yang cukup penting terutama saat melewati jalan basah ataupun banjir.
On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal, mengatakan, kembangan pada ban berfungsi untuk membelah air. Jika sudah botak, ban tidak akan berfungsi secara maksimal.
Baca juga: Pebalap Superbike Puji Fitur di Kawasaki ZX-25R
“Kalau air tidak tersalurkan, bisa menyebabkan ban selip saat melewati genangan. Oleh karena itu, ban yang baik untuk mengusir air adalah yang memiliki alur sampai bagian bibir ban,” ujar Zulpata saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/7/2020).
Untuk melihat kondisi kembangan ban masih dalam atau tidak, bisa dilakukan pengecekan pada Tread Wear Indicator (TWI) yang terletak pada bagian tengah tapak ban. Posisi TWI ditunjukkan oleh segitiga kecil yang berada pada dinding ban.
Baca juga: 3 Motor Sport Touring Berjantung 6-Silinder
“Kalau ban sudah terkikis sampai mengenai TWI-nya, sebaiknya dilakukan penggantian. Jika tidak, faktor keamanan dan kenyamanan ban akan berkurang dikarenakan kembangan sudah terkikis,” kata Zulpata.
Ia menyarankan untuk pemilik kendaraan sebaiknya jangan menunda untuk mengganti ban yang botak, terutama saat musim hujan.
“Sebab, ban merupakan komponen yang sangat penting dan berpengaruh pada keselamatan si pengendara,” ucap Zulpata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.