JAKARTA, KOMPAS.com – Ketika mengemudi ke luar kota, tentunya akan bertemu dengan kendaraan lain, salah satunya yaitu bus antar kota antar provinsi (AKAP). Biasanya, bus AKAP terkenal akan aksi kebut-kebutan di jalan atau biasa dibilang ngeblong.
Menurut Dimas Raditya, Anggota Forum Bismania Indonesia, alasan pengemudi bus ngeblong yaitu untuk mengejar waktu agar bisa beristirahat, kejar setoran, dan ada juga yang memang senang balapan.
Ngeblong dilakukan saat bus ingin menyusul kendaraan yang ada di depannya. Jika melewati jalur pantai utara (Pantura), kadang bus yang ngeblong sampai mengambil jalur berlawanan. Namun jika di tol, tak sedikit bus yang ngeblong dari sisi kiri atau biasa disebut seset kiri.
Baca juga: Bukan Kerusakan Fuel Pump, Ini Masalah yang Sering Dialami Xpander
Lalu bagaimana cara pengemudi kendaraan biasa menyikapi bus yang ngeblong saat di jalan umum atau tol?
Training Director The Real Driving Centre, Marcell Kurniawan mengatakan, cara untuk menyikapi bus yang ngeblong yaitu dengan selalu waspada dengan kondisi di sekitar kendaraan.
“Kalau di jalan tol, lebih aman kita hindari dan lihat spion lima sampai delapan detik sekali, sehingga kita sadar terhadap perilaku bus di belakang,” kata Marcell saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/6/2020).
Baca juga: Begini Cara Melihat Pajak Progresif di STNK
Karena tidak sedikit bus yang menyalip dari sisi kiri kendaraan kita. Jika tidak waspada, pengemudi bisa kaget dan oleng karena terpaan angin dari bus yang besar. Selain harus waspada, pengemudi juga harus menjaga jarak dengan kendaraan di depannya.
“Selalu jaga jarak aman di depan kita. Sehingga jika bus menyalip dan kembali ke jalur dengan ceroboh, ada jarak aman agar bus tidak menyenggol kendaraan kita,” ucap Marcell.
Begitu juga jika berpapasan dengan bus yang agresif di jalanan dua arah. Jika dia mengambil jalur kita untuk menyalip kendaraan, lebih baik kurangi kecepatan dan mengalah, memberi jalan untuk bus menyalip.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.