Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Dampak Buruk Pasang Anting di Shockbreaker Motor

Kompas.com - 21/05/2020, 09:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini aksesori yang banyak digunakan oleh pengendara sepeda motor adalah peninggi shockbreaker, atau yang biasa disebut anting.

Selain membuat bagian buritan menjadi lebih tinggi, tujuan pemilik motor memakai aksesori ini adalah untuk membuat tampilan belakang motor lebih sedap dipandang.

Alasan lainnya, supaya jarak main alias travel shockbreaker belakang jadi lebih panjang meredam benturan.

Meski demikian, sebenarnya penggunaan anting tersebut tidak disarankan. Kepala Bengkel Mekar Bintaro, Adih, mengatakan, anting bisa membuat shockbreaker cepat bocor.

Baca juga: Ini Dampak Buruk Mobil Kerap Dijemur di Bawah Sinar Matahari

“Penggunannya tidak disarankan, karena buat shockbreaker cepat bocor. Anting-anting tersebut kadang kurang presisi, jadi posisi shockbreaker yang harusnya lurus bisa jadi miring,” ujar Adih saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

BMW G310GS. Jarak kejut suspensi belakang dibuat lebih panjang.Febri Ardani/KompasOtomotif BMW G310GS. Jarak kejut suspensi belakang dibuat lebih panjang.

Tidak hanya itu, masalah yang kerap terjadi adalah shockbreaker jadi macet atau tidak mau balik ke atas (rebound). Padahal seharunsya shockbreaker yang sehat punya perhitungan berapa besar kompresi dan rebound.

Baca juga: Jurus Ampuh Hilangkan Embun di Kaca Helm saat Berkendara

“Selain shockbreaker bisa bengkok, yang paling parah bahkan bisa patah kalau motor bawa muatan atau beban yang berat,” kata Adih.

Ada cara praktis dalam memilih shockbrekaer yang punya jarak lebih tinggi dari standar, yaitu dengan memilih merek aftermarket yang terpercaya, asli dan bergaransi, atau bisa copotan dari merek lain.

Harganya memang jauh lebih tinggi, tapi cara ini dinilai lebih aman dan berkendara pun bisa jadi lebih nyaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau