Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Kedua Tangan Harus Memegang Setir Ketika Mengemudi?

Kompas.com - 20/05/2020, 10:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comMengemudi memang keahlian yang bisa dilatih seiring berjalannya waktu. Kadang ada pengemudi yang merasa sudah ahli, menyetir hanya mengandalkan satu tangan di kemudi.

Kebiasaan mengemudi dengan satu tangan sebenarnya bisa berbahaya. Selain itu dalam keselamatan mengemudi, sangat tidak disarankan untuk mengemudi dengan satu tangan saja.

Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre, akan menjelaskan beberapa alasan mengapa kedua tangan harus selalu ada di setir ketika mengemudi.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Knalpot Mobil Keluar Air Tandanya Mesin Sehat?

Ani Rahayu, Mitra Grab menjelaskan fungsi layar dan tombol yang ada di Hyundai IONIQ EVKaina Harini Ani Rahayu, Mitra Grab menjelaskan fungsi layar dan tombol yang ada di Hyundai IONIQ EV

“Pertama, pengemudian akan lebih stabil. Kalau mengemudi hanya dengan satu tangan, mobil menjadi goyang-goyang ketika dikendarai,” kata Marcell kepada Kompas.com, Selasa (19/5/2020).

Selain itu, mengemudi dengan satu tangan juga berbahaya sekali pada kecepatan tinggi. Misalnya tangan bergeser sedikit saja ketika menyetir, maka mobil bisa berpindah jauh dari posisi awalnya.

Baca juga: Honda Bicara Kehadiran ZR-V, Calon Pesaing Raize dan Rocky

Kedua, ketika hanya mengandalkan satu tangan, tenaga hanya disalurkan ke tangan tersebut, jadi mudah lelah. Sedangkan kalau dua tangan yang memegang setir, menjadi tidak mudah lelah,” ucap Marcell.

Terakhir, berkaitan dengan psikologis ketika menyetir dengan satu tangan. Jika mengemudi dengan dua tangan, memengaruhi kesiapan dan kesigapan. Sedangkan kalau hanya satu tangan, pengemudi jadi terlalu santai dan kesiapan dan kesigapannya kurang ketika menyetir.

“Terlalu santai akan menurunkan kewaspadaan ketika menyetir. Sehingga waktu reaksi menjadi lebih lama dari biasanya. Rileks atau tidak kaku boleh, tapi jangan terlalu santai,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau