JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak kejadian haru di MotoGP. Salah satu yang cukup membekas ialah drama antara mendiang Nicky Hayden dan Dani Pedrosa di GP Estoril, Portugal pada musim 2006.
Kisah ini menarik dan merupakan salah satu kasus yang cukup diingat, karena mimpi Hayden merebut gelar juara dunia MotoGP 2006 hampir digagalkan rekan setimnya sendiri, Pedrosa.
Kala itu Hayden dan Perdosa membela Repsol Honda. Hayden mengincar gelar juara dunia dan bersaing ketat dengan Rossi. Sedangkan Pedrosa merupakan rookie yang baru naik kelas dari 250cc.
GP Estoril sendiri merupakan seri ke-16 atau kedua terakhir sebelum GP Valencia. Saat itu Hayden memimpin klasemen dengan raihan 236 poin, unggul delapan poin dari Rossi dengan 228 poin.
Baca juga: Ingat lagi Sindiran Keras Stoner kepada Rossi yang Melegenda
Di atas kertas Hayden lebih unggul dari Rossi (Camel Yamaha). Apalagi setelah GP Estoril praktis hanya tinggal GP Valencia. Tapi kenyataan berkata lain, sebab saat balapan, drama itu kemudian terjadi.
Hayden crash dan tidak bisa melanjutkan balapan karena tertabrak motor Perdosa yang jatuh saat masuk belokan. Adapun Rossi finish kedua di belakang pebalap satelit Fortuna Honda, Toni Elias.
Saat itu Pedrosa masuk belokan dari sisi dalam. Tapi karena sudutnya terlalu curam motornya sulit dikendalikan, motor jatuh dan sliding menabrak Hayden di depannya yang masuk belokan dari sisi luar.
Mimpi gelar juara dunia 2006 Hayden nyaris sirna karena kejadian itu. Adapun Rossi yang finish kedua memimpin klasemen dengan 244 poin, sedangkan Hayden turun ke posisi dua karena tidak dapat poin.
Hayden tidak menutupi rasa kesalnya. Setelah jatuh dia bersujud dan memukul gravel sambil mengumpat dan marah-marah. Adapun Pedrosa meninggalkan lokasi membiarkan Hayden meluapkan emosi.
Baca juga: Tikungan ke-13 Sirkuit Jerez, Saksi Bisu Overtake Bersejarah di MotoGP
"Semua orang di Repsol Honda merasakan rasa sakit yang sama seperti saya. Saya kesal sama diri saya sendiri, untuk tim dan juga Dani. Saya bekerja seumur hidup untuk ini (juara dunia), dan sudah sangat dekat, tapi lepas dari genggaman, ini berat," kata Hayden kala itu.
"Saya tidak bisa menghapus hal ini begitu saja. Ini bisa berdampak pada hasil kejuaraan dunia. Itu adalah sesuatu yang harus saya hadapi sepanjang hidup saya," katanya.
"Tapi kami adalah profesional, Dani sudah datang ke tempat saya dan kami bersalaman. Saya yakin dia kesal atas kejadian ini, dan ini membuatnya terlihat sangat buruk. Saya tahu dia tidak enak," katanya.
Tapi apa yang sudah digariskan untuk sesorang tidak akan meleset. Saat seri terakhir Valencia, Rossi yang memimpin klasemen dan sangat mungkin merebut juara dunia justru harus gigit jari.
Rossi terjatuh dan hanya berhasil finis di posisi ke-13. Sedangkan Hayden yang finis di posisi ketiga akhirnya menjadi juara dunia 2006 dengan total raihan poin 252, unggul lima poin dari Rossi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.