JAKARTA, KOMPAS.com- Masa pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat jalanan menjadi lebih lengang dibandingkan hari-hari biasanya.
Kondisi ini justru dimanfaatkan oleh sejumlah bikers untuk berkendara dengan kecepatan tinggi dan menghindari petugas.
Hal ini seperti yang terlihat dari video viral di media sosial di mana terlihat sejumlah pengendara motor gede (moge) nekat kebut-kebutan di masa PSBB.
Petugas yang berusaha untuk menghentikan pun nyaris ditabrak oleh pengendara yang nekat melaju.
Baca juga: Viral Video Moge Kebut-Kebutan di Masa PSBB, Bukti Lemahnya Kesadaran Bahaya Corona
Sementara, dua pengendara moge yang berhasil dihentikan dari aksi yang diketahui terjadi pada Minggu (19/4/2020), di Jalan Pattimura, Jakarta Selatan.
Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) menilai, aksi kebut-kebutan yang dilakukan oleh oknum bikers tersebut sangat berbahaya.
Dalam kondisi jalanan yang sepi bukan berarti pengendara bisa lebih aman saat melaju dalam kecepatan tinggi.
Sebaliknya, kecelakaan fatal justru lebih berpotensi terjadi saat melaju di jalanan yang sepi.
“Memanfaatkan jalan sepi, tapi bagaimana pun sepi itu adalah ruang publik. Dan hal ini memberikan peluang terjadinya kecelakaan fatal,” ucap Jusri kepada Kompas.com, Senin (20/4/2020).
Baca juga: Pengendara Moge Kabur dari Razia PSBB, Polisi: Ini Tidak Menghargai Petugas
Menurutnya, beberapa kecelakaan fatal terjadi saat kondisi jalanan tengah sepi. Hal ini disebabkan, karena dengan kondisi jalanan lengang tersebut, tidak hanya pengendara yang beranggapan sepi, tetapi juga ada orang lain yang juga beranggapan demikian.
“Lihat kecelakaan fatal yang terjadi dalam situasi sepi, Bagaimanapun jalan raya adalah ruang publik. Sepi justru berbahaya karena orang lain juga akan menganggap jalanan sepi dan tiba-tiba mereka melintas,” katanya.
Maka dari itu, Jusri pun menyarankan kepada para pengendara agar tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang berlaku.
Baca juga: Video Pengendara Moge Kabur dari Razia PSBB dan Nyaris Tabrak Polisi
Pasalnya, meskipun jalanan sepi bukan berarti bisa kebut-kebutan seenaknya dan bisa membahayakan orang lain dan merusak fasilitas publik.
“Sebaiknya mengikuti aturan yang ada, ini bukan persoalan keterampilan hard skill tapi juga soft skill pola pikir. Jalanan sepi main geber saja, ingat ini jalan raya bukan sirkuit,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.