Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Otomotif di Indonesia Mau Bikin Ventilator untuk Pasien Corona?

Kompas.com - 28/03/2020, 15:37 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri otomotif dalam negeri tengah mempertimbangkan hal-hal yang bisa dilakukan untuk membantu pemerintah, dalam memerangi pandemi virus corona alias Covid-19 di Indonesia.

Salah satunya ialah dengan memproduksi alat kesehatan bantuan pernapasan atau ventilator, sebagaimana permohonan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

"Saat ini kami sedang mempelajari apa yang bisa kami lakukan dalam kapasitas sebagai manufaktur mobil. Tentunya, kami akan selalu berkolaborasi dengan pemerintah dalam menangani masalah wabah ini," kata Business Innovation Sales & Marekting Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (28/3/2020).

Baca juga: Industri Otomotif Nasional Diminta Produksi Ventilator

Adapun terkait pembuatan alat kesehatan ventilator di pabrik yang tersedia, ia menyebut bahwa kemungkinannya bisa saja. Tetapi, dibutuhkan komunkasi lebih lanjut.

"Kami sedang menunggu arahan lebih lanjut. Tentunya, seluruh program-program dari pemerintah dalam menangani masalah ini akan kita ikuti," kata Billy.

Hal serupa juga dinyatakan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) selaku perakit dan eksportir kendaraan Toyota di Tanah Air. Namun, untuk mengabulkan wacana itu dibutuhkan kerja sama antara pabrikan otomotif, industri komponen, serta pabrikan alat kesehatan.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Begini Cara Sterilkan Kabin Mobil

"Di luar negeri memang seperti itu kabarnya (pabrik otomotif produksi ventilator), karena keterbatasan kemampuan pabrikasi yang tiba-tiba kebutuhannya meledak. Tentunya, mereka kerja sama dengan perusahaan alat kesehatan yang ada," kata Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT TMMIN Bob Azam.

"Kalau ditanya kemungkinannya dilakukan juga di sini, kita harus lihat kemungkinannya untuk reverse engineering. Tetapi kalau ada kerja sama (khususnya dengan alkes), bisa lebih cepat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
serahkan ke esemka. insya allah sukses...


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
China Minta AS Cabut Perintah Terkait Minyak Asal Venezuela
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau