JAKARTA, KOMPAS.com – Virus corona atau Covid-19 saat ini masih meluas penyebarannya di Indonesia. Pemerintah juga meminta masyarakat untuk bekerja dari rumah (work from home) dan tidak pergi kemana-mana.
Kondisi seperti ini menyebabkan mobil yang biasa digunakan sehari-hari menjadi diam di garasi. Untuk menjaga situasi mobil agar tetap maksimal, lebih baik dipanaskan dalam waktu tertentu.
Setelah beres memanaskan kendaraan, ada pemilik yang menginjak gas sebelum mematikan mesinnya. Apakah hal tersebut diperlukan saat ingin mematikan mesin?
Baca juga: Lubang USB di Kabin Bus Bukan Buat Cas Bank Daya
Didi Ahadi, Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, menekan gas sebelum mematikan mesin merupakan mitos pada pengemudi lama.
“Menginjak gas sebelum mematikan mesin dilakukan oleh pengemudi lama. Hal ini dilakukan agar alternator menghasilkan listrik dan di simpan di aki agar tidak tekor,” ucap Didi kepada Kompas.com, Sabtu (28/3/2020).
Hal ini bisa terjadi pada mobil-mobil lama, namun tergantung pada akinya juga. Untuk aki yang sudah tidak bisa menyimpan listrik, memang diperlukan untuk melakukan hal tersebut.
Baca juga: Penghapusan Ganjil Genap Kemungkinan Diperpanjang
Namun seiring berjalannya waktu, mobil modern saat ini sudah tidak perlu lagi menekan gas sebelum mematikan mesinnya.
“Sudah tidak perlu menginjak gas lagi sebelum mematikan mesin mobil. Teknologi aki saat ini sudah semakin baik, tidak seperti jaman dulu,” kata Didi.
Menginjak gas sebelum mematikan mesin pada mobil modern tidak ada gunanya. Daripada membuang bensin dan menambah polusi, mesin mobil sekarang tinggal dimatikan saja, tanpa khawatir aki akan tekor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.