JAKARTA, KOMPAS.com – Ban merupakan komponen yang menempel langsung dengan aspal. Hal itu menjadikan ban sebagai suku cadang yang penting dalam keselamatan. Ban juga tidak terlepas dari sentuhan modifikasi.
Bagi penyuka gaya off-road, trail atau gaya petualang (adventure), mengganti ban biasa dengan kembangan kasar, biasa dijuluki kembang tahu, bisa menambah tampilan motor semakin garang. Merek-merek aftermarket ban juga sudah banyak menjual ban off-road dengan berbagai pilihan model dan harga.
Menggunakan ban off-road memang sah-sah saja, namun akan lebih baik jika sesuai dengan kebutuhannya. Seperti untuk pemakaian sehari-hari dan melewati jalan yang bagus, tidak perlu ganti ban yang untuk off-road.
Baca juga: Resmi, Toyota dan Daihatsu Luncurkan Ayga-Ayla Facelift Pekan Depan
Jimmy Handoyo, Technical Service & Development Department Head ban FDR, mengatakan, ban untuk off-road tidak direkomendasikan jika ingin digunakan di aspal, bisa merusak bagian dari kembangannya.
“Pattern atau kembangan ban off-road itu lebih jarang dan kasar, fungsinya seperti cangkul agar tidak selip ketika dipakai di jalan tanah. Kalau digunakan di aspal, pinggiran dari kembangannya bisa retak,” ucap Jimmy kepada Kompas.com, Kamis (12/3/2020).
Baca juga: Beda dengan Bensin, Mobil Diesel Jangan Dipaksa saat Indikator Solar E
Pasalnya, permukaan aspal yang keras, tidak seperti tanah yang lebih lunak. Selain itu, jika digunakan di jalas aspal, grip dari ban off-road akan tidak mencengkram dengan maksimal.
“Kontak area ban off-road lebih sedikit dibanding yang biasa. Hal itu menyebabkan ban off- road menjadi lebih licin ketika digunakan. Kondisi ini bakal berlipat ganda jika melaju di atas aspal dalam kondisi hujan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.