Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat Lagi Pentingnya Jaga Jarak dengan Kendaraan Besar

Kompas.com - 08/03/2020, 18:15 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini terjadi lagi kecelakaan yang melibatkan pengendara motor dan pengemudi bus Feeder di daerah Jakarta Utara.

Kejadian nahas ini bermula ketika pengemudi motor ingin menyelip bus, namun terjatuh karena adanya jalan rusak.

Belum sempat ditolong oleh warga sekitar, pengemudi tersebut terlindas oleh bus Feeder yang berada tepat di belakangnya, sehingga nyawa pengendara motor tidak bisa ditolong dan meninggal di tempat kejadian.

Berkaca dari kejadian tersebut, Training Direction Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Pulubuhu, kembali mengingatkan kepada para pengendara bagaimana aturan berkendara yang benar di jalan raya.

Baca juga: Xpander Kembali Melemah, Berikut Daftar LMPV Terlaris pada Januari 2020

“Kejadian seperti ini sebenarnya sudah sangat sering terjadi. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya perhitungan dari pengendara sepeda motor saat berkendara. Banyak pengguna sepeda motor yang melaju dengan kecepatan tinggi tanpa memperhatikan kondisi jalan yang rusak,” ujar Jusri ketika dihubungi tim Kompas.com, Sabtu (07/03/2020).

Terutama setelah musim seperti ini, pasti ada banyak jalan berlubang yang bisa membahayakan. Hal ini juga menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan, karena sikap menghindar pengendara motor yang melakukan manuver secara tiba-tiba.

Pengendara motor melintasi jalan berlubang dan bergelombang di Jalan Raya Brebes-Ajibarang, di Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (16/1/2017). Jalur nasional tersebut dinilai sudah tidak memadai. Lebar jalur rata-rata hanya enam meter sehingga tidak berimbang dengan intensitas kendaraan berat yang semakin banyak melintasi jalur tersebut. Kondisi jalan yang cepat rusak juga menyebabkan ruas penghubung jalur pantura dengan jalur selatan Jateng ini rawan kecelakaan.KOMPAS/GREGORIUS MAGNUS FINESSO Pengendara motor melintasi jalan berlubang dan bergelombang di Jalan Raya Brebes-Ajibarang, di Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (16/1/2017). Jalur nasional tersebut dinilai sudah tidak memadai. Lebar jalur rata-rata hanya enam meter sehingga tidak berimbang dengan intensitas kendaraan berat yang semakin banyak melintasi jalur tersebut. Kondisi jalan yang cepat rusak juga menyebabkan ruas penghubung jalur pantura dengan jalur selatan Jateng ini rawan kecelakaan.

“Untuk mengindari jalan berlubang, kerap kali pengendara motor melakukan manuver secara tiba-tiba, sehingga pengemudi lain yang berada di sekitaranya tidak bisa membaca gerakan pengendara motor tersebut. Hasilnya kecelakan tidak bisa dihindari,” ujar Jusri.

Baca juga: Bus Karoseri Tentrem dengan Kepala Jenong

Inilah yang menyebabkan pengemudi bus tidak bisa memiliki waktu untuk menghindar dari pengendara motor tersebut. Terlebih lagi bus memiliki blind spot yang besar, sehingga tidak bisa melihat dengan jelas jika ada kendaraan di sekitar dengan jarak yang terlalu dekat.

“Ini yang harus selalu dicatat oleh para pengguna jalan. Bus atau kendaraan yang memiliki dimensi besar, blind spotnya juga besar. Maka dari itu harus selalu menjaga jarak, untuk menghindar hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Jusri.

Oleh sebab itu, Jusri menekankan kembali, pentingnya jaga jarak aman saat berkendara. Karena dengan menjaga jarak aman, pengemudi masih memliki waktu untuk memproses kejadian dan mengambil keputusan (menghindar) ketika hal buruk terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau