Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat Lagi Apa yang Harus Dilakukan Pengemudi Saat Hujan Deras

Kompas.com - 21/02/2020, 11:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Jabodetabek kembali diguyur hujan, Jumat (21/2/2020). Hujan ringan hingga sedang berpotensi turun hari ini.

Hujan deras tentu akan meningkatkan risiko bagi Anda yang mengemudikan mobil di jalan. Agar selamat sampai tujuan, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan.

Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center (RDC), mengatakan, hal pertama yang wajib dilakukan pengemudi saat terjadi hujan deras di jalan adalah dengan menjaga jarak dengan mobil di depan.

Baca juga: Ini Arti Emblem RS di Mobil Honda, Banyak yang Kecele

Ilustrasi jaga jarak aman 3 detikivanhumphrey.blogspot Ilustrasi jaga jarak aman 3 detik

“Dalam kondisi hujan jarak pengereman mobil akan semakin jauh. Saat jalan basah pengereman mobil bisa bertambah sampai 4 meter, dibanding jalanan kering,” ujarnya kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Menjaga jarak penting dilakukan, sebab dalam kondisi hujan deras, jarak pandang ke depan akan berkurang.

Kedua, yang patut diperhatikan pengemudi adalah risiko aquaplaning, terutama saat melewati jalanan yang tergenang air. Aquaplaning terjadi ketika telapak ban tidak menempel sempurna dengan permukaan jalan karena faktor kecepatan melintasi genangan

Baca juga: MPV Premium Lexus LM Sudah Laku Ratusan Unit di Indonesia

Ilustrasi aquaplaningwww.reifen.de Ilustrasi aquaplaning

“Saat melewati genangan air, usahakan setir dalam posisi lurus, dengan begitu jika terjadi aquaplaning, mobil akan bergerak lurus,” kata Marcell.

Sementara jika ban mobil membelok, saat melewati genangan air dan terjadi aquaplaning, mobil bisa kehilangan arah serta melaju tak terkendali.

Ketiga, jangan lakukan pengereman dengan keras. Saat kondisi hujan atau jalanan basah, usahakan mengerem dengan lembut, apalagi di jalan yang menikung.

Baca juga: Harga Honda Jazz Bekas Lebih Tinggi dari Toyota Yaris

Ilustrasi berkendara di musim hujan- Ilustrasi berkendara di musim hujan

Mengerem dengan keras saat mobil sedang bermanuver, apalagi ditambah dengan menurunkan gigi, akan membuat roda kehilangan daya cengkeramnya.

Marcell juga mengingatkan pengemudi untuk tidak berkendara secara agresif saat kondisi hujan. Lagi-lagi kondisi ini dapat membuat traksi ban berkurang, misalnya dengan menyalip kendaraan lain dengan cepat, atau melibas genangan air dengan kecepatan tinggi.

“Lakukan manuver-manuver yang halus tanpa harus mengubah sudut kemudi terlalu banyak,” ucapnya.

Baca juga: Harga Kawasaki Ninja 150RR Makin Mahal, Tembus Rp 60 Jutaan

Salah kaprah lampu hazardautomotiveaddicts.com Salah kaprah lampu hazard

Terakhir, jangan menyalakan lampu hazard saat hujan deras. Kondisi ini malah membuat pengendara lain bingung, dan berisiko menimbulkan kecelakaan di jalan.

“Kalau hujan dan agak mendung, bisa nyalakan lampu kecil. Tapi kalau sudah cukup deras, lebih baik nyalakan lampu utama ketimbang hazard,” ujar Marcell.

Menyalakan hazard selain membuat orang lain bingung, juga menyulitkan Anda saat ingin berpindah jalur.

Sebab Anda harus mematikan hazard dulu, sebelum mengaktifkan sein. Belum lagi lampu hazard yang menyala bisa membuat Anda dianggap sedang mengalami kondisi darurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau