Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Banyak yang Salah Kaprah Pakai Lampu Hazard saat Hujan

Kompas.com - 02/02/2020, 10:06 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.

Bagi pengemudi yang ingin tetap beraktifitas, diharapkan untuk tetap berhati-hati dan menyiapkan berbagai hal untuk situasi terburuk seperti, memastikan tekanan angin pada ban, jas hujan atau payung (tergantung kendaraannya), hingga nomor darurat yang bisa dihubungi.

Pola berkendara pun patut diperhatikan khususnya ketika menggunakan lampu hazard atau darurat. Pasalnya, sebagaimana dikatakan Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC) Jusri Pulubuhu, masih banyak yang keliru.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Mobil Diesel Lebih Irit dari Mesin Bensin?

Salah kaprah lampu hazardautomotiveaddicts.com Salah kaprah lampu hazard

"Lampu tersebut sejatinya untuk penanda keadaan darurat yang dialami oleh pengemudi. Misalnya, mogok, mengalami kecelakaan lalu lintas, atau sedang mengganti ban. Lampu hazard hidup saat kendaraan tersebut diam, tidak berjalan," katanya kepada Kompas.com, belum lama ini.

Ketika lampu hazard dinyalakan saat hujan, yang dimana jarak pandang lebih minim daripada keadaan normal, akan membuat pandangan pengendara lain terganggu karena silau.

"Pada akhirnya, konsentrasi pecah. Ini berbahaya. Jadi cukup nyalakan lampu senja saja. Pengemudi jadi terbantu penglihatannya, pengguna jalan lainnya tidak terganggu," ujar Jusri.

"Sebab, ketika lampu senja menyala otomatis lampu rem (belakang) juga ikut menyala. Tidak usah khawatir pengemudi belakang tidak lihat, pasti kelihatan," kata Jusri lagi.

Kemudian, saat lampu hazard aktif, lampu sein juga tidak akan menyala. Ini akan membuat keliru pengendara di sekitar jikalau pengemudi ingin berpindah lajur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com