Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan Ini jika Ingin Restorasi Motor Tua

Kompas.com - 19/02/2020, 15:22 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini, tren restorasi sepertinya meningkat lagi dengan bermunculannya motor-motor lama yang menjadi tren, seperti Honda Win 100 atau motor bebek jadul. Namun, sebelum melakukan restorasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Rizki Arif, dari Antik Motor Kediri mengatakan, untuk para pecinta otomotif yang baru ingin melakukan restorasi motor tua atau motor klasik, sebaiknya pelajari dulu motor tersebut. Kenali spesifikasi atau bahkan sejarah dari motornya.

Baca juga: Motor Tua Bisa untuk Investasi, Setiap Tahun Harganya Naik

"Langkah selanjutnya adalah mempelajari suku cadang motor tersebut, mulai dari bagian luar hingga jeroannya. Setelah itu, baru mulai restorasi," ujar Rizki, saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.

Motor tua bisa jadi objek investasi@antik_motor_kediri Motor tua bisa jadi objek investasi

Rizki menambahkan, perlu juga dilihat kondisi motor yang ingin direstorasi. Usahakan motornya tidak dalam kondisi yang benar-benar parah. Jadi, sebagian suku cadangnya masih bisa dibangun kembali dan dipakai.

"Hal tersebut juga berguna untuk menekan biaya pengeluaran dan juga tingkat kesulitannya," kata Rizki, yang melayani jual beli dan restorasi motor tua.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Beli Vespa Tua Bisa Buat Investasi?

Menurut Rizki, bagian tersulit dari merestorasi motor tua adalah bagian bodinya. Sebab, komponen bodi lebih sulit dicari dibandingkan suku cadang mesin.

"Untuk soal harga, tidak bisa dikira-kira, karena harga suku cadang sekarang juga tidak ada patokannya. Tergantung juga dengan kelangkaan motornya," ujar Rizki.

Rizki mengatakan, antara motor Jepang dengan motor Eropa memiliki perbedaan. Lebih mahal biaya restorasi motor Eropa. Sebab, suku cadangnya banyak didatangkan dari negara asal dan harga shipping-nya cukup mahal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com