JAKARTA, KOMPAS.com - Yamaha masih enggan meramaikan pasar sepeda motor listrik (molis). Meski sudah ada peraturan soal kendaraan listrik, Yamaha mengatakan masih butuh banyak pertimbangan menjual molis di Indonesia.
Manager Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Anton Widiantoro, mengatakan, butuh persiapan untuk masuk era ke era motor listrik. Yamaha tidak ingin terburu-buru menyambut tren.
Baca juga: 5 Pabrikan yang Punya Motor Listrik tapi Masih Sangsi
"Kita lihat sekarang aturannya, walaupun pemerintah sudah mengeluarkan tapi ada pertimbangan yang lain, seperti di mana public station (charging)," kata Anton di Yamaha Flagship Shop, Jakarta, belum lama ini.
Selain itu, Anton juga mempertanyakan soal keabsahan motor listrik di mata negara.
"Kemudian aturan soal apakah motor listrik ini dianggap sebagai motorcycle (motor) atau sebagai sepeda (yang tidak punya STNK), sebagaimana aturan itu dia harus pakai SIM atau tidak, banyak hal pertimbangannya," katanya.
Anton mengatakan secara teknologi Yamaha siap. Bahkan sejak 2017 lalu Yamaha sudah menguji molis E-Vino. Molis buatan Yamaha Taiwan itu dipinjamkan ke sejumlah pihak, salah satunya dipakai di area pabrik Mitsubishi.
"Kalau bicara siap atau tidak, secara teknologi kita punya, bahkan kemarin sudah keluar yang baru di TMS 2019, hanya tinggal persiapan dan waktu yang tepat, dan di Indonesia juga begitu," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.