Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Efek Menerjang Banjir Bagi Sistem Pengereman Mobil

Kompas.com - 03/01/2020, 08:32 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Usai melewati banjir, bagian pengereman mobil jadi komponen yang menurun performanya. Bagian ini bermasalah lantaran terendam atau terkena air secara terus-menerus.

Gejala tidak pakem biasanya bakal terasa sesaat setelah mobil menerjang banjir. Di samping itu, terkadang air juga membuat rem terasa menempel, sehingga laju roda terhambat atau seret.

Deni Adrian, Kepala Bengkel Auto2000 Cibinong, mengatakan dua jenis gejala menurunnya performa rem terjadi karena kampas rem yang basah.

Baca juga: Terkendala Banjir, Pertamina Pastikan Distribusi BBM Jabodetabek Aman

Ilustrasi kampas rem mobil dan piringan cakram.STANLY RAVEL-KOMPAS.com Ilustrasi kampas rem mobil dan piringan cakram.

“Gejala nge-loss terjadi karena kampas rem yang sudah tipis, lama-kelamaan dia makin padat, apalagi kalau basah,” ucapnya kepada Kompas.com (2/1/2020).

“Sehingga sudah tak begitu kuat mencengkeram piringan, jadi bisa loss saat kena air. Tapi nanti normal lagi saat sudah kering dan panas,” kata Deni.

Sementara gejala kedua, yang jadi penyebab kampas rem menempel dengan piringan cakram atau tromol adalah karena kondisi komponen pengereman yang lembab usai menerjang banjir.

Baca juga: Kenapa Mobil Mesin Diesel Lebih Kuat Terjang Banjir daripada Bensin?

Suasana bengkel Toyota.TAM Suasana bengkel Toyota.

“Kalau malam-malam hujan terus lewat banjir, biasanya pas pagi mobil terasa seperti ngerem sendiri, padahal rem tangan sudah dilepas,” ujarnya.

Untuk mengatasinya, pengemudi bisa melakukan teknik mengocok pedal rem sambil berjalan perlahan. Biasanya daya cengkeram rem akan kembali normal seiring dengan suhu yang meningkat.

“Tapi kalau belum normal, coba dibawa ke bengkel. Karena kalau sudah menempel terlalu kuat, bisa terjadi kerusakan pada kampas maupun piringan cakramnya,” ucap Deni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau