Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Efek Menerjang Banjir Bagi Sistem Pengereman Mobil

JAKARTA, KOMPAS.com – Usai melewati banjir, bagian pengereman mobil jadi komponen yang menurun performanya. Bagian ini bermasalah lantaran terendam atau terkena air secara terus-menerus.

Gejala tidak pakem biasanya bakal terasa sesaat setelah mobil menerjang banjir. Di samping itu, terkadang air juga membuat rem terasa menempel, sehingga laju roda terhambat atau seret.

Deni Adrian, Kepala Bengkel Auto2000 Cibinong, mengatakan dua jenis gejala menurunnya performa rem terjadi karena kampas rem yang basah.

“Gejala nge-loss terjadi karena kampas rem yang sudah tipis, lama-kelamaan dia makin padat, apalagi kalau basah,” ucapnya kepada Kompas.com (2/1/2020).

“Sehingga sudah tak begitu kuat mencengkeram piringan, jadi bisa loss saat kena air. Tapi nanti normal lagi saat sudah kering dan panas,” kata Deni.

Sementara gejala kedua, yang jadi penyebab kampas rem menempel dengan piringan cakram atau tromol adalah karena kondisi komponen pengereman yang lembab usai menerjang banjir.

“Kalau malam-malam hujan terus lewat banjir, biasanya pas pagi mobil terasa seperti ngerem sendiri, padahal rem tangan sudah dilepas,” ujarnya.

Untuk mengatasinya, pengemudi bisa melakukan teknik mengocok pedal rem sambil berjalan perlahan. Biasanya daya cengkeram rem akan kembali normal seiring dengan suhu yang meningkat.

“Tapi kalau belum normal, coba dibawa ke bengkel. Karena kalau sudah menempel terlalu kuat, bisa terjadi kerusakan pada kampas maupun piringan cakramnya,” ucap Deni.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/03/083200415/ini-efek-menerjang-banjir-bagi-sistem-pengereman-mobil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke