Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Mobil Desa Mahal, Ini Tanggapan Kemenperin

Kompas.com - 15/04/2019, 13:02 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendaraan desa atau Alat Mekanik Multiguna Pedesaaan (AMMDes) sudah memasuki fase produksi massal. Sayangnya, meski sudah memiliki kandungan lokal hingga 90 persen, namun harga jual sebesar Rp 70 juta masih dianggap mahal untuk sebuah kendaraan desa.

Apalagi harga tersebut hanya untuk unit AMMDes dasar atau flatdeck yang belum tanpa peralatan instalasi tambahan seperti untuk mengolah padi, air, dan lain sebagainya, yang bisa membuat harga AMMDes lebih dikisaran Rp 120 jutaan.

Menanggapi soal harga AMMDes yang dipandang terlalu tinggi, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kemenperin Putu Juli Ardika, mengatakan bila harga tersebut menyesuaikan spesifikasi yang memang cukup tinggi untuk kendaraan desa.

Baca juga: Incar Desa, Produksi AMMDes Bakal Digenjot

"Soal harga memang sesuai produknya, AMMDes ini diberikan spesifikasi tinggi, jadi kita tidak mau turunkan kualitas. Contoh untuk pengereman yang sudah menggunakan empat buah cakram, lalu memiliki kemampuan off-road dengan differential lock system untuk mencegah terjadinya selip seperti pada kendaraan 4 wheels drive," kata Putu beberapa hari lalu di Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Dengan harga jual Rp 70 juta, AMMDes dianggap potensial untuk dipasarkan ke berbagai desa yang ada di Indonesia, terutama yang minim infrastrukur jalan. Bahkan saat ini sudah ada pesanan dari berbagai negara lain, artinya "kendaraan pak tani" buatan anak bangsa ini juga siap masuki pasar global.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) Reiza Treistanto, menjelaskan untuk pengerman diberikan cakram dengan maksud untuk meminimkan perawatan pada AMMDes. Teutama menyangkut penggunaannya yang akan banyak melibat jalur tanah dan berlumpur.

Baca juga: Astra Pangkas Produksi AMMDes

"Kita berikan rem cakram karena kalau pakau tromol saat masuk lumpur itu akan sulit sekali dibersihkan, kita mudahkan dengan cakram ini," ujar Reiza.

Sedangkan untuk harga, Reiza menjelaskan sebenarnya bisa ditekan lebih murah saat nanti produksinya sudah banyak. Apalagi ke depan, pihaknya berencana untuk meningkatkan kandungan lokal pada AMMDes dengan membuat gearbox sendiri.

"Kalau produksi sudah banyak yang artinya permintaan juga tumbuh, harga akan bisa disesuaikan kembali, tapi terkait harga saat ini memang karena kita tidak menurunkan kualitas pada AMMDes, mulai dari kemampuan, material, sampai safety kita tetap perhitungkan, ucap Reiza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus, 2 Desa Dilanda Hujan Pasir, Sekolah Diliburkan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau