JAKARTA, KOMPAS.com – Penjualan sepeda motor dalam negeri, disebut tak terganggu dengan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) non subsidi, khususnya Pertamax Series (RON 92 dan 98). Salah satu bukti konkretnya, target yang sudah ditetapkan awal tahun ini, tak mengalami koreksi.
Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) mengatakan, kenaikan BBM Pertamax tak berimbas pada bisnis kendaraan roda dua di pasar domestik.
Salah satu penyebabnya disebut, kebanyakan motor di dalam negeri menenggak Premium dan Pertalite. Memang, Pertamina pada beberapa waktu lalu membatalkan perubahan harga Premium dan tak menaikkan BBM jenis Pertalite.
“Kenaikan Pertamax, tidak berpengaruh terhadap penjualan sepeda motor, karena kebanyakan menggunakan Premium dan Pertalite. Berapa persentasenya tak ada datanya persis, tapi dari hasil survey memang mereka pakai BBM-nya itu,” ujar Sigit kepada KOMPAS.com, Selasa (16/10/2018).
Sepanjang Januari-September 2018, penjualan motor di dalam negeri mencapai angka 4,7 juta unit, atau mengalami kenaikan sebesar 8,8 persen. Tahun lalu periode yang sama, angkanya hanya menyentuh 4,3 juta unit.
Menyoal target sampai akhir tahun, Ketua Umum AISI Johannes Loman memproyeksi total pasar tahun ini dapat mencapai 6,2 juta sampai 6,3 juta unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.