Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus "Kustom" Gerakkan Perekonomian Industri Kecil

Kompas.com - 08/10/2018, 15:02 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Selain menghadirikan karya-karya mempuni, dampak dari kemajuan tren dunia kustom, baik sepeda motor maupun mobil, juga turut menggerakan roda perekonomian. Salah satunya menyasar pada pelaku industri kecil.

Menurut Direktor Kusotmfest, Lulut Wahyudi, yang juga builder dari Retro Classic Cycle, ada efek domino yang luas dalam mengerjakan satu proyek atau satu sepeda motor kustom. Karena tiap komponennya dikerjaka oleh masing-masing spesialis.

"Ambil contoh saat ada orang mau membangun motor CB. Itu kan saat dia beli mesin dicopot lalu dikirim ke bengkal, nanti bodi juga dikerjain di bengkel bodi. Belum lagi saat sudah selesai, perlu di cat dan dikrom, beda lagi pengerjaannya," kata Lulut di sela-sela Kustomfest yang berlangsung di Jogja Expo Center, Yogyakarta, Minggu (7/10/2018).

Baca juga: Motor Kinclong Kembali Jadi Jawara Kustomfest 2018

Bukan hanya bengkel utama seperti cat, mesin, dan bodi, tapi seiring penyempurnaan sebuah karya, ada banyak keterlibatan spesialis lain. Mulai saat akan mengusurus kelistrikan, urusan kaki-kaki, belum lagi bila bicara karya yang bermain di segmen atas, seperti adanya engraving atau seperti menempatkan seni pinstriping dan lain sebagainya.

Dari hal itu, Lulut menjelaskan bahwa hadirnya dunia kustom ini memberikan dampak signifikan terhadap industri mikro yang memang jarang diungkap. Karena biasanya, apa yang orang lihat hanya hasil akhir, tidak secara proses.

Pinstriping Kustomfest 2016Stanly/Otomania Pinstriping Kustomfest 2016

"Dampaknya ekonominya cukup banyak, ada dari A-Z. Itu baru contoh satu motor, untuk CB kebetulan saat ini tren sedang tinggi, dan kebanyakan anak-anak itu bilang gara-gara saya anak muda cari CB buat di kustom-kustom," ucap Lulut.

Baca juga: Daftar Karya Terbaik di Kustomfest 2018

Bukan hanya lulut, sebelumnya Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan Bekraf Abdur Rohim Boy Berawi, juga menjelaskan hal serupa. Bahkan menurut Boy, kustom ini memang masuk dalam salah satu program pengembangan Bekraf yang memang berpotensi untuk terus dikembangkan.

"Kalau bicara kustom ini memang luas cakupannya, selain dari dunia otomotif, kustom juga mempengaruhi berbagai aspek lain dan sangat berpotensi untuk mendorong kemajuan perekonomian di Indonesia. Melalui ajang seperti Kustomfest ini, mudah-mudahan kita bisa memberikan dampak positif ke depannya," kata Boy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau