Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Dekat dengan "Belo Negoro" Kustomfest 2018

Kompas.com - 06/10/2018, 12:22 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kustomfest 2018 resmi menyuguhkan "Belo Negoro" sebagai sepeda motor kustom yang akan diperebutkan pengunjung dalam perhelatan ke tujuh. Beda dengan tahun-tahun sebelumnya, motor kustom ini dirancang sekaligus untuk mengapresiasi jasa para pahlawan di dunia militer Tanah Air.

Proses rancang bangun Belo Negoro yang menggunakan konsep Chopper dilakukan Lulut Wahyudi dalam waktu 28 hari. Untuk mesin mengambil milik V-Twin Harley Davidson Sportster 833 Evolution yang kemudian dibenahi kembali guna mengembalikan performanya.

Nuansa militer khususnya Angkat Udara sangat kental terasa pada tampilan visual Belo Negoro. Hal ini lantaran Lulut terinspirasi dari pesawat tempur Perang Dunia II, yakni Mustang P-51.

Baca juga: Yamaha XS 650 Brong-brong Sang Jawara Modifikasi


Selain mesin, sasis standar juga masih dipertahankan. Tapi untuk mendapatkan tampilan yang maksimal, frame tersebut "dioperasi" kembali. Sementara kaki-kaki, jok, tangki, sampai sistem kemudinya dikustom sendiri oleh Lulut.

Guna memberikan ciri khas Retro Classic Cycle, Lulut mendesain ulang fork depan Sportster yang posisinya dimiringkan atau dibuat rebah sekitar 6 inci. Kondisi ini membuat bagian depan menjadi lebih panjang, dan untuk mengimbanginya, setang pun mengambil konsep curved-bar yang diikuti model tangki slim dan memanjang.


"Untuk frame pakai aslinya tapi sudah potong sana-sini, engine di-rebuild lagi. Sasis belakang dibuat rigid yang bikin tampilan roda terlihat lebih keluar, lalu triple tree kustom super narrow yang lebih pendek dan menekuk. Paling lama pengerjaannya itu soal warna, karena kita pakai Green Army Tri Colors khas militer yang digarap Hacka dari Solo," ucap Lulut kepada media di Yogyakarta, Jumat (5/19/2018).

Baca juga: Pesawat Kustom Bermesin Harley, Ramaikan Kustomfest 2018


Bukan hanya itu, nuansa militer dibuat makin kental dengan hadirnya material kain militer pada jok single seater. Menurut Lulut, bahan tersebut benar-benar mengambil dari ransel perang yang jahitannya dibuka dan dibentuk polanya mengikuti lekukan pada jok.

Seni typing menjadi sentuhan akhir yang dikerjakan oleh salah satu artis mural Yogyakarta, Helly K.K.K. Lulut meminta Helly untuk mengoreskan sebuah artwork mengenai apresiasi bagi para pahlawan TNI dengan gaya tulisan pada era perjuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
OTT di OKU Sumsel, KPK Tangkap Kadis PUPR dan 3 Anggota DPRD Terkait Suap
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau