Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modifikasi Miniatur Truk Ikut Ramaikan JTF 2018

Kompas.com - 10/09/2018, 08:02 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Selain kontes jejeran truk modifikasi, ternyata ada juga yang menarik dalam ajang Jogjakarta Truck Festival (JTF) 2018, akhir pekan lalu. Adalah adu deretan miniatur truk modifikasi yang banyak menyita perhatian pengunjung.

Jadi, konsepnya sama, yakni modifikasi truk. Tapi, bedanya menggunakan miniatur truk dengan ukuran lebih kecil, mirip mainan mode skala yang kerap dikoleksi para penggemar otomotif.

"Ada penambahan untuk yang miniatur, kemarin hari pertama (8/9/2018) saat pembukaan 30 peserta, lalu sampai hari ini sudah ada 40 yang mengikuti modifikasi kelas miniatur truk ini," ucap Kanjeng Raden Mas Tumengung (KRMT) Indro Kimpling selaku ketua penyelenggara JTF kepada Kompas.com, Minggu (9/9/2018).

Menurut Indro, kelas miniatur memang mengundang ketertarikan tersendiri bagi para pengunjung, mulai dari kalangan orang tua, anak muda, sampai anak-anak yang diajak keluarganya ke ajang JTF 2018. Kebanyakan dari mereka penasaran dengan aplikasi modifikasi yang dilakukan pada diecast truk tersebut.

Modifikasi truk miniatur di JTF 2018STANLY RAVEL Modifikasi truk miniatur di JTF 2018
Baca juga: JTF Jadi Ajang Unjuk Gigi Kendaraan Niaga

Konsep ubahannya dibuat serupa dengan tampilan truk-truk sebenarnya yang telah dimodifikasi. Mulai dari sisi tampilan sesuai merek, modifikasi cat, sampai penggunaan cutting stiker-nya.

Sementara untuk model atau jenis truknya sendiri bervariasi, seperti truk ringan, berat, dan kap terbuka. Ada juga yang membawa koleksi truk lawas dengan model moncong mesin yang panjang serta sekala dimensi yang berbeda-beda.

Modifikasi truk miniatur di JTF 2018STANLY RAVEL Modifikasi truk miniatur di JTF 2018

"Sampai kemarin malam itu ada yang memodifikasi truk miniatur dijadikan remote control dalam bentuk truk gandeng. Penonton banyak yang suka, tapi untuk miniatur ini kita tidak ada ketegori khusus, jadi nanti hanya diambil satu karya yang terbaik," ujar Indro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau