Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankah Mobil Toyota dan Isuzu Pakai BBM B20?

Kompas.com - 25/07/2018, 15:02 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com —  Pemerintah berencana memperluas penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dengan campuran 20 persen minyak sawit (B20) ke kendaraan pribadi. Pemerintah menyebut, akhir tahun semua kendaraan diesel sudah menggunakannya.

Menanggapi soal rencana tersebut, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengakui sudah melakukan pengujian B20 terhadap mobil bermesin diesel miliknya walalupun di awal pengujian sempat mengalami kendala. Namun, dengan penyesuaian di beberapa sisi, sudah tak ada masalah.

“Kami sebelum implementasi ini sudah melakukan pengetesan, dan sejauh ini tidak ada masalah. Pertama-pertama ada, tapi setelah perubahan spesifikasi dan lain-lain sejauh ini baik-baik saja,” ucap Direktur Teknikal TMMIN Yui Hastoro kepada Kompas.com, Selasa (24/7/2018).

Meski begitu, Yui mengungkapkan bahwa sebenarnya mesin diesel Toyota berada di level B7 saja. Jadi tak bisa juga dibilang memenuhi (comply) dengan B20. Jadi dalam kasus ini, khusus untuk Indonesia bisa disesuaikan.

Toyota Kijang Innova Venturer warna Alumina Jade.Toyota Astra Motor (TAM) Toyota Kijang Innova Venturer warna Alumina Jade.

Isuzu

Tonton Eko, General Manager Product Development Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), mengatakan, mobilnya sudah terbilang aman menenggak BBM jenis solar B20. Namun, ini untuk mobil penumpangnya saja (Panther, MU-X).

“Intinya Isuzu siap support untuk mengikuti regulasi pemerintah. Namun, spesifkasi B20 ini diharapkan harus sesuai standardisasi emisi Euro II, yang saat ini masih menjadi acuan Kami,” tutur Tonton.

“Jadi bukan hanya produsen kendaraan yang menyesuaikan, tapi spesifikasi bahan bakarnya juga juga harus mengikuti,” kata Tonton.

Berbeda dengan kendaraan penumpangnya, produk niaga Isuzu ternyata masih dalam pengujian walaupun mengakui juga sudah siap jika regulasi sudah diimplementasi. Namun, mereka masih belum mengungkapkan lebih jauh kapan studi selesai.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com