Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk BMW Buatan Indonesia, Semua Alami Penyesuaian

Kompas.com - 20/07/2018, 10:22 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Memanfaatkan kejasama dengan PT Gaya Motor, BMW Indonesia terus mencoba naturalisasi modelnya. Saat ini, setidaknya sudah ada lebih dari lima model atau 80 persen model yang dipasarkan di dalam negeri dirakit secara lokal.

Jodie O'tania, Vice President of Corporate Communications BMW Group Indonesia mengatakan, perakitan secara lokal bakal mengurangi waktu tunggu buat konsumen. Selain itu juga sekaligus memungkinkan harga yang lebih kompetitif.

Memang, ketika membandingkannya dengan model yang diimpor utuh atau completely built up (CBU), produk rakitan lokal mendapat penyesuaian, terutama soal fitur. Jadi ada perbedaan, antara CKD dan CBU.

“Spesifikasi model rakitan lokal sudah disesuaikan dengan konsumen dalam negeri. Kami sudah ada riset sebelumnya. Tentu tidak mungkin kami berikan fitur-fitur yang tidak perlu di Indonesia seperti pengatur suhu di tempat duduk. Percuma kan,” ujar Jodie, Rabu (18/7/2018).

Baca juga: BMW Indonesia Tumbuh Dua Digit di Semester I/2018

All-new BMW X3 yang dirakit lokal di BMW Production Network 2, PT Gaya Motor, Sunter.KOMPAS.com / GHULAM M NAYAZRI All-new BMW X3 yang dirakit lokal di BMW Production Network 2, PT Gaya Motor, Sunter.

“Sehingga semua mobil BMW lokal itu fitur-fiturnya sudah ideal. Maksutnya, fitur dan harganya sudah cocok dengan warga Indonesia,” kata Jodie.

Namun, Ary Mariano, Presiden Direktur PT Gaya Motor mengungkapkan kalau soal kualitas, rakitan lokal tak sedikitpun melenceng dari standar asli Jerman. Dari mulai proses perakitan awal sampai akhir, terus diawasi oleh tim ahli BMW.

“Mereka selalu pastikan bahwa setiap kendaraan BMW produksi lokal, telah memenuhi standar tinggi laiknya dari fasilitas produksi BMW di belahan dunia lain. Pabrik Gaya Motor juga secara konsisten telah memenuhi ekspektasi BMW," kata Ary.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau