Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Renault Tak Akan Kuasai Penuh Nissan dan Mitsubishi

Kompas.com - 26/06/2018, 09:03 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

TOKYO, KOMPAS.com – Sang arsitek aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi, Carlos Ghosn menegaskan kemitraan ketiganya tak akan berubah dengan kepelimikan penuh oleh Renault. Mereka ingin menjaga kemandirian dan membedakan diri dengan Kerajaan Toyota atau Volkswagen.

Ini merupakan respon Ghosn dari banyak pertanyaan, apakah produsen otomotif asal Perancis tersebut bakal mencaplok dua merek Jepang tersebut, melansir dari Autonews dan Nikkei, Senin (25/6/2018).

Ghosn mengatakan saat memimpin rapat pemegang saham Mitsubishi Motors, siapa pun yang meminta Nissan dan Mitsubishi Motors untuk menjadi sepenuhnya anak perusahaan Renault, tak ada kesempatan untuk berhasil.

“Ada banyak contoh kegagalan ketika satu perusahaan mencoba mendominasi,” ujar Ghosn.

Baca juga: Kapan Produk Aliansi Mitsubishi Nissan Renault Terasa di Indonesia?

Mitsubishi Xpander diproyeksikan masuk ke ranah fleet oleh MMKSI untuk bersaing dengan Innova.MMKSI Mitsubishi Xpander diproyeksikan masuk ke ranah fleet oleh MMKSI untuk bersaing dengan Innova.

Dirinya coba meyakinkan investor, kemandirian masing-masing anggota aliansi akan dihormati, dan keputusan tentang modal dan kemitraan lainnya bakal mempertimbangkan kepentingan Mitsubishi. Ghosn sendiri adalah ketua dewan di masing-masing dari tiga pembuat mobil.

Sebuah kemitraan yang setara juga disebut Ghosn sangat penting untuk mempertahankan motivasi karyawan dan tetap kompetitif di pasar.

"Keragaman trio Renault-Nissan-Mitsubishi adalah kekuatan yang harus dipertahankan dan membedakan aliansi dari Toyota Motor atau Volkswagen," tutur Ghosn.

CEO Mitsubishi Motors, Osamu Masuko menambahkan, kemitraan tersebut mencerminkan kebijaksanaan untuk bertahan hidup dalam perubahan zaman. Perusahaan akan maju pada jalur pertumbuhan dengan secara efektif mengeksploitasi kekuatan aliansi.

Renault sendiri saat ini memegang 43,4 persen saham Nissan, di mana Nissan hanya punya 15 persen saham di Renault, atau tanpa hak suara sejak kemitraan dimulai pada 1999. Kemudian Mitsubishi masuk dalam aliansi, setelah Nissan menguasai 34 persen saham mereka pada 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau