JAKARTA, KOMPAS.com - Ramainya pemberitaan mengenai pelemparan batu ke mobil yang melewati tol membuat cemas para pengemudi. Terutama yang akan pergi mudik merayakan Lebaran di kampung halaman.
Training Director Safety Defensive Consultan Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengungkapkan, untuk menghindari terkena lemparan batu yang dilempar orang sangat sulit terlebih tidak ada pola yang dapat dilihat. Namun ada beberapa cara untuk mencegah kejadian seperti itu.
"Pertama adalah pengemudi harus mampu melihat dan menilai kondisi lingkungan di sekitar mobil bahkan sampai jarak terjauh. Selain arah depan juga harus lihat kiri, kanan dan belakang kendaraan," ucap Sony saat dihubungi Senin (11/6/2018).
Sony mengungkapkan kemampuan menilai kondisi lingkungan dapat dilakukan secara maksimal saat kendaraan tidak melaju terlalu cepat. Patuhi rambu kecepatan maksimal yang diperbolehkan di jalan tol.
Baca juga: Mobil Dilempar Batu di Tol Cikampek, Pengemudi Tewas!
"Ini seperti kita melihat rambu-rambu. Jika masih dapat terbaca artinya masih dalam kecepatan normal. Kalau sudah kesulitan, seperti banyak dialami pengemudi ketika kendaraannya terlalu kencang, ia kesulitan mengevaluasi kondisi sekitarnya," ucap Sony.
Kedua, maksimalkan peran co driver atau penumpang di samping pengemudi. Peran co driver tidak hanya menemani pengemudi namun ia juga menjadi pengawas tambahan terkait kondisi jalan atau lingkungan.
"Jadi tidak hanya diam. Memberi tahu kalau dia melihat sesuatu. Sehingga si pengemudi juga tidak hanya diam menyetir tapi juga dipancing untuk awas," ucap Sony.
Peristiwa pelemparan batu yang juga berujung hilangnya nyawa pengemudi tersebut dinilai Sony terjadi saat kendaraan melaju sangat kencang. Ini yang membuat akibat tumbukan batu pun fatal mengenai kendaraan.
"Ingat potensi kecelakaan bisa dari mana saja, tidak cuma dari depan. Saat di lampu merah berhenti pun kita bisa kecelakaan. Untuk itu wajib memantau situasi sekeliling kendaraan," ucap Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.