Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Mitos Sesat Campuran Oli, dari Minyak Goreng Hingga Pisang

Kompas.com - 17/04/2018, 13:25 WIB
Alsadad Rudi,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS.com - Unggahan seorang pengguna facebook mengenai penggunaan minyak goreng sempat viral beberapa waktu lalu. Orang tersebut mengklaim minyak goreng dapat membuat suara mesin halus.

Trainer dari Masyarakat Pelumas Indonesia (Maspi) Juergen Gunawan menyatakan penggunaan minyak goreng sebagai campuran oli ini tidak benar. Alih-alih bikin suara mesin halus, Juergen menyebut minyak goreng justru dapat mempercepat kerusakan pada mesin.

"Intinya di minyak goreng ada kandungan glycerid yang bisa berpotensi menyebabkan metal surface scratch (baret di permukaan mesin) dan naiknya water content (kandungan air). Jadi fatal untuk mesin," kata Juergen kepada Kompas.com, Jumat (13/4/2018).

Baca Juga: Mitos atau Fakta: Minyak Goreng Bikin Suara Mesin Halus

Gambar dari seorang pengguna facebook yang mengunggah psotingan mengenai penggunaan minyak goreng di mesin sepeda motor.Facebook Gambar dari seorang pengguna facebook yang mengunggah psotingan mengenai penggunaan minyak goreng di mesin sepeda motor.

Menurut Juergen, mitos sesat seputar oli bukan kali ini saja terjadi. Beberapa tahun lalu ia juga pernah menemukan pengguna kendaraan yang memasukan pisang ke dalam mesin mobil sebagai pengganti oli mesin. Tujuannya juga sama seperti mitos minyak goreng, yakni membuat suara mesin halus.

Presiden Direktur PT Willbern Tritium Indonesia ini menilai halusnya suara mesin jika dimasukan pisang lebih disebabkan tingkat kekentalannya yang melebihi kekentalan oli. Namun tingkat kekentalannya melebihi batas wajar. Sehingga dianggap bisa mempercepat kerusakan.

Untuk itu, Juergen menyarankan pemilik kendaraan untuk tidak mencoba-coba mengikuti mitos sesat tersebut. Apalagi untuk kendaraan generasi terbaru yang teknologinya sudah berbeda dengan kendaraan lama.

"Untuk mesin mobil sekarang, bisa langsung game over kalau dimasukin pisang," ucap mantan penguji pelumas dan bahan bakar di LOBP Pertamina Plumpang ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau