Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawan Tipu, Konsumen Jarang Pegang Botol Oli Sebelum Ganti

Kompas.com - 13/04/2018, 13:23 WIB
Febri Ardani Saragih,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS.com — Walau sudah berusaha dihentikan pakai berbagai cara, peredaran oli mesin palsu tetap banyak di pasaran. Salah satu pemain besar oli di Indonesia, MPM Lubricants, menyatakan, produsen oli palsu tersebut merupakan musuh negara.

“Oli palsu ini menjadi hal yang serius karena mereka enggak bayar pajak, itu yang pertama. Kedua, kualitasnya tidak bisa dipertanggungjawabkan,” kata Patrick Adhiatmadja, Presiden Direktur PT Federal Karyatama (MPM Lubricants), di Jakarta, Rabu (12/4/2018).

Dua hal itu dianggap sebenarnya sudah cukup memvonis atau mencegah pemalsuan. Menurut Partrick, pihaknya sudah pernah melakukan tindakan penggeledahan bersama aparatur terkait sampai memproses pemalsu oli ke pengadilan.

“Tapi yang lebih penting adalah memberikan edukasi (ke konsumen), bagaimana mereka ikut berperan serta menentukan apakah kendaraannya mau diisi oli palsu. Banyak survei mengatakan, sedikit sekali konsumen yang memegang botol oli, memeriksanya, sebelum diisi ke kendaraannya,” ucap Patrick.

Baca: Pelumas Federal Mobil Sudah Sesuai Standar EURO IV

Pabrik Federal Oil yang berada di Rawa Bali, Pulogadung, Jakarta Timur.Aditya Maulana, KompasOtomotif Pabrik Federal Oil yang berada di Rawa Bali, Pulogadung, Jakarta Timur.

Kurangnya interaksi konsumen dengan produk oli saat pembelian atasu servis merupakan celah permainan oli palsu. Kalau sudah kejadian seperti itu, sudah pasti konsumen yang rugi karena penggantian oli tidak sesuai ekspektasi.

Pengecekan produk sebelum pemakaian disadari kurang oleh MPM Lubricants. Sebab, itu produsen Federal Oil dan Federal Mobil ini menjelaskan sudah menjadi bagiannya untuk mengedukasi hal tersebut ke masyarakat agar jangan dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com