Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panen Fulus dari Berinvestasi Mobil Klasik

Kompas.com - 02/04/2018, 16:34 WIB
Alsadad Rudi,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Tangerang, KOMPAS.com - Memiliki properti ataupun logam mulia bukan satu-satunya cara untuk berinvestasi. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan memiliki mobil klasik.

Mobil klasik adalah mobil bernilai yang usianya sudah di atas 40 tahun. Mobil ini sebenarnya adalah mobil bekas yang sudah berusia tua. Mobil ini menjadi bernilai karena masih dicari keberadaannya sehingga harga jualnya relatif mahal.

Berbeda dengan mobil pada umumnya yang harganya terus turun seiring masa pemakaian, mobil klasik justru akan terus naik, apalagi jika tipenya sudah langka.

Baca juga : Mobil Lawas Bisa Jadi Obyek Investasi

Deretan mobil klasik milik anggota Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) yang hadir saat acara kumpul bareng di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Minggu (4/3/2018).Kompas.com/Alsadad Rudi Deretan mobil klasik milik anggota Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) yang hadir saat acara kumpul bareng di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Minggu (4/3/2018).

Helmy Sarosa adalah segelintir orang yang sudah merasakan dampak positif dari berinvestasi mobil klasik. Dari investasi mobil klasik, pemilik bengkel "Kedai Built Up" dapat menghidupi keluarga dan bahkan menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang perguruan tinggi.

Menjadi pembicara dalam acara pameran "Classic For The Young Generation" di Tangerang, Sabtu (31/3/2018), Helmy menceritakan pengalamannya saat berinvestasi mobil klasik. Salah satunya saat membangun mobil Nissan Fairlady 280-ZX lansiran 1979 dari kondisi tidak bisa jalan, hingga akhirnya dijual seharga Rp 500 juta.

Pada tahun 2015, Helmy ditawari seseorang untuk membeli mobil tersebut seharga Rp 290 juta. Padahal mobil dalam kondisi sudah tidak bisa jalan. Walaupun seluruh body relatif masih mulus.

Baca juga : Merawat Mobil Klasik Lebih Mudah Ketimbang Mobil Baru

Nissan Fairlady 280-ZX lansiran 1979 milik Helmy Sarosa, pemilik bengkel Kedai Built Up. Mobil ini tadinya dibeli dalam kondisi tidak bisa jalan, sampai kemudian diperbaiki dan dijual seharga Rp 500 juta.Dokumentasi Pribadi/Helmy Sarosa Nissan Fairlady 280-ZX lansiran 1979 milik Helmy Sarosa, pemilik bengkel Kedai Built Up. Mobil ini tadinya dibeli dalam kondisi tidak bisa jalan, sampai kemudian diperbaiki dan dijual seharga Rp 500 juta.

Menyadari mobil tersebut punya potensi harga yang menjanjikan, Helmy pun menyanggupi untuk membelinya. Sebagai modal, dia mengaku terpaksa menjual dua mobi miliknya, masing-masing satu unit Kijang Kapsul dan Mercedes C-240 Avantharde.

"Waktu mobil dibawa pulang dengan truk (towing), istri saya sampai nangis. (Kata istri saya) dua mobil masih bagus dijual, dibelikan mobil yang enggak bisa jalan," tutur Helmy.

Baca juga : Jual-Beli Mobil Klasik, Pemilik Cenderung Pilih-pilih Pembeli

Sesampainya di rumah, pembenahan terhadap mobil Fairlady 280-ZX itupun dimulai. Untuk pembehanan dan perawatan, Helmy mengaku menghabiskan biaya mencapai Rp 36 juta.

Nissan Fairlady 280-ZX lansiran 1979 milik Helmy Sarosa, pemilik bengkel Kedai Built Up. Mobil ini tadinya dibeli dalam kondisi tidak bisa jalan, sampai kemudian diperbaiki dan dijual seharga Rp 500 juta.Dokumentasi Pribadi/Helmy Sarosa Nissan Fairlady 280-ZX lansiran 1979 milik Helmy Sarosa, pemilik bengkel Kedai Built Up. Mobil ini tadinya dibeli dalam kondisi tidak bisa jalan, sampai kemudian diperbaiki dan dijual seharga Rp 500 juta.

Setelah mobil kembali mulus dan dapat digunakan, Helmy mulai mendapat berbagai tawaran dari kolektor. Bahkan ada yang berani membeli seharga Rp 450 juta.

Meski besaran penawaran sudah di atas harga beli dan modal perbaikan, Helmy tidak mau langsung melepas. Sampai akhirnya ada yang berani membayar sebesar Rp 500 juta.

"Akhirnya saya lepas Rp 500 juta tahun 2016," ucap Helmy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau