Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakorlantas Dorong Optimalisasi Jalur Pedestrian dan Angkutan Umum

Kompas.com - 21/03/2018, 17:42 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS.com — Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia Irjen Royke Lumowa menggaungkan Kampanye Transportasi Sehat Merakyat. Dirinya menyebut ini diadopsi dari yang sudah berlaku di negara-negara maju.

Setidaknya ada tiga unsur dalam tema tersebut, mulai dari berjalan kaki, menggunakan sepeda, hingga menggunakan angkutan umum. Royke bahkan menyebut, efek negatif jika masyarakat terus-terusan menggunakan kendaraan pribadi.

“Ini yang sedang kami kampanyekan. Aktif transportasi atau transportasi sehat merakyat yang kami adopsi dari negara maju,” ujar Royke dalam keterangan yang dikutip dari NTMC Polri, Rabu (21/3/2018).

Baca juga: Ariel NOAH Tanggapi Ahmad Dhani yang Sebut Uji Materi UU Hak Cipta ke MK Kekanak-kanakan

 

Post by : @divisihumaspolri Kakorlantas Polri Kampanyekan Transportasi Sehat Merakyat . Kakorlantas Polri Irjen. Pol. Drs. Royke Lumowa, M.M. mengkampanyekan Transportasi Sehat Merakyat pada saat meresmikan Gedung Kantor Patroli Jalan Raya (PJR) dan Regional Traffic Management Centre (RTMC) di Direktorat Lalu Lintas Polda Sulut. . “Ini yang sedang kami kampanyekan. Aktif transportasi atau transportasi sehat merakyat ini kami adopsi dari negara maju,” ujar Kakorlantas Polri Irjen. Pol. Drs. Royke Lumowa, M.M. . Sementara itu, ia mengatakan terdapat tiga kategori yang masuk kedalam transportasi aktif. . “Di antaranya yang pertama yaitu berjalan kaki. Di negara maju, dalam beraktivitas masyarakatnya lebih banyak berjalan kaki. Kalau orang Indonesia kebanyakan naik kendaraan. Kalau kita terus menerus naik kendaraan, kaki kita lama kelamaan akan mengecil,” ujar jenderal bintang dua ini. . Selanjutnya, untuk kategori kedua yaitu bersepeda, dan yang terakhir menggunakan angkutan umum. . “Ini yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat kecil menengah kebawah. Kami sedang mensosialisasikan tiga hal itu. Kalau kita mendorong masyarakat aktif berjalan kaki, pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana misalnya pedestrian. Untuk angkutan umum, pemerintah harus memberikan subsidi. Agar masyarakat mau menggunakan angkutan umum.” . #ntmcpolri #GreenLine

Sebuah kiriman dibagikan oleh NTMC POLRI (@ntmc_polri) pada 20 Mar 2018 jam 3:43 PDT

“Di negara maju, dalam beraktivitas masyarakatnya lebih banyak berjalan kaki, sementara orang Indonesia kebanyakan naik kendaraan. Jika kita terus-menerus naik kendaraan, kaki kita lama-kelamaan akan mengecil,” ujar Royke.

Royke menambahkan, transportasi sehat merakyat ini yang menjadi kebutuhan masyarakat kecil menengah ke bawah. Harapannya juga pemerintah bisa mengakomodasi, sarana dan prasarana penunjang untuk mendukung kampanye tersebut.

“Kami sedang menyosialisasikan ketiga hal itu. Kmi ingin mendorong masyarakat aktif berjalan kaki, pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana, misalnya jalur pedestrian. Soal angkutan umum, pemerintah harus memberikan subsidi agar masyarakat mau menggunakan angkutan umum,” ucap Royke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya

Mengapa Mobil Listrik Bekas Depresiasi Lebih Cepat?

Mengapa Mobil Listrik Bekas Depresiasi Lebih Cepat?

Tips N Trik
Catat Jadwal Rekayasa Lalu Lintas Arus Balik Lebaran 2025

Catat Jadwal Rekayasa Lalu Lintas Arus Balik Lebaran 2025

News
Penegakkan Hukum Ganjil Genap Mudik Lebaran 2025 Via ETLE

Penegakkan Hukum Ganjil Genap Mudik Lebaran 2025 Via ETLE

News
[POPULER OTOMOTIF] Aturan Kendaraan Disita dan Data Dihapus Saat STNK Mati 2 Tahun | Fenomena Bengkel Suzuki Sepi karena Suku Cadang Awet | Skema One Way dan Ganjil Genap Mudik Lebaran 2025 di Tol Jaw

[POPULER OTOMOTIF] Aturan Kendaraan Disita dan Data Dihapus Saat STNK Mati 2 Tahun | Fenomena Bengkel Suzuki Sepi karena Suku Cadang Awet | Skema One Way dan Ganjil Genap Mudik Lebaran 2025 di Tol Jaw

Feature
Estimasi Biaya Mudik Jakarta-Yogyakarta Pakai Toyota Calya

Estimasi Biaya Mudik Jakarta-Yogyakarta Pakai Toyota Calya

Feature
ASII Kantongi Pendapatan Rp 133 T 2024, AHM Jadi Penopang Utama

ASII Kantongi Pendapatan Rp 133 T 2024, AHM Jadi Penopang Utama

News
3 Ruas Tol Trans-Sumatera yang Dibuka Fungsional Saat Lebaran 2025

3 Ruas Tol Trans-Sumatera yang Dibuka Fungsional Saat Lebaran 2025

News
Perbandingan Tarif Tol Jakarta-Solo Sebelum dan Sesudah Diskon Mudik Lebaran 2025

Perbandingan Tarif Tol Jakarta-Solo Sebelum dan Sesudah Diskon Mudik Lebaran 2025

Feature
Formula E Buat Indonesia Bukan Cuma untuk Warga Jakarta

Formula E Buat Indonesia Bukan Cuma untuk Warga Jakarta

Sport
Podium Lagi, Alex Marquez Finis Kedua di MotoGP Argentina 2025

Podium Lagi, Alex Marquez Finis Kedua di MotoGP Argentina 2025

Sport
ESDM Klaim 3.558 SPKLU Siap Layani Pemudik yang Gunakan Mobil Listrik

ESDM Klaim 3.558 SPKLU Siap Layani Pemudik yang Gunakan Mobil Listrik

News
Update Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Ogura Didiskualifikasi

Update Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Ogura Didiskualifikasi

Sport
Pilihan Baru Lapisan Jok Mobil dengan Material Microfiber

Pilihan Baru Lapisan Jok Mobil dengan Material Microfiber

Aksesoris
Suzuki Indonesia Suntik Rp 5 Triliun untuk Genjot Produksi

Suzuki Indonesia Suntik Rp 5 Triliun untuk Genjot Produksi

News
Amankan Mudik Lebaran, Korlantas Siapkan 2 Skema Operasi Ketupat

Amankan Mudik Lebaran, Korlantas Siapkan 2 Skema Operasi Ketupat

News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau