Daihatsu Indonesia Gencarkan Budaya “Booking Service”

Jakarta, KOMPAS.com – Merek kendaraan roda empat, juga melakukan inovasi soal pelayanannya di dealer atau bengkel resmi (aftersales), selain urusan produk. Kejar kenyamanan konsumen, ini jadi salah satu tulang punggung untuk berbisnis di indsutri otomotif, dalam jangka waktu panjang.

Berbincang soal aftersales, terlepas dari sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, Daihatsu Indonesia mengungkapkan soal istilah “booking service” yang sedang jadi perbincangan, di mana edukasi dan kampanye disebut terus dilakukan. Jadi konsumen bisa mengatur jadwal servis dan tak perlu antre lama di dealer.

Amelia Tjandra Direktur Pemasaran Astra Daihatsu Motor (ADM) mengatakan, kalau sampai saat ini kesadaran konsumen terkait dengan  booking service masih di bawah 50 persen, dari total konsumen yang datang ke bengkel resmi. Angka tersebut jauh berada di bawah Daihatsu Malaysia yang sudah 75 persen.

Baca juga : Adu Skill Teknisi, Daihatsu Cari Super Team

“Saya kagum dengan Malaysia soal aftersales, di mana booking service di sana tinggi, sampai 75 persen, sementara Indonesia hanya 40 persen dari total pengunjung. Lebih baik lagi Jepang yang sampai 95 persen, di mana memang di sana budaya disiplin sangat tinggi,” ujar Amelia, Rabu (24/1/2018).

“Angka 40 persen juga tidak buruk, dan kami sedang memikirkan cara yang tepat untuk mengampanyekan itu lagi. Malaysia sendiri butuh empat tahun untuk mencapai 75 persen,” kata Amelia.

Supranoto, Deputy Chief Executive PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) menambahkan, kalau booking service tujuannya agar antrean tidak menumpuk di dealer, mengefisiensi waktu konsumen juga.

“Cara itu sebenarnya untuk konsumen juga, di mana tidak terlalu lama antre. Kami menghargai waktu konsumen sehingga ingin mereka punya waktu yang lebih efisiensi. Kami dari Astra Daihatsu juga sudah menyediakan aplikasi Astra Daihatsu Mobile, melalui itu konsumen bisa booking service, dan proses pengerjaannya bisa dipantau,” kata Supranoto.