Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nissan Kembangkan Teknologi “Brain-to-Vehicle”

Kompas.com - 08/01/2018, 18:02 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Yokohama, KompasOtomotif – Terus kebut pengembangan teknologi baru, Nissan, merek mobil terbesar kedua Jepang, meluncurkan teknologi baru. Mobil nantinya bisa menginterpretasikan sinyal dari pikiran pengendara.

Disebut Brain-to-Vehicle atau B2V, teknologi ini berguna untuk mempercepat reaksi pengendara dan mengarahkan kendaraan agar tetap beradaptasi dengan jalanan dan lingkungan sekitar. Ini diklaim bakal membuat berkendara menjadi lebih menyenangkan.

Nissan akan mendemonstrasikan kemampuan teknologi eksklusif ini pada pameran CES (Consumer Electronics Show) 2018 di Las Vegas, Amerika Serikat. B2V merupakan pengembangan terbaru dari Nissan Intelligent Mobility.

“Saat semua orang berbicara tentang kendaraan otonom, visi mereka sangat tidak personal, karena manusia melepaskan kendali mereka terhadap mesin. Namun untuk teknologi B2V justru kebalikannya. Teknologi ini menggunakan sinyal dari pikiran pengemudi, untuk membuat berkendara lebih menyenangkan dan nyaman,” ujar Daniele Schillaci, Executive Vice President Nissan dalam siaran resmi yang diterima KompasOtomotif, Senin (8/1/2017).

Baca juga : Carlos Ghosn Bakal Diinterogasi Pemerintah Jepang Soal Nissan

Teknologi Brain-to-Vehicle atau B2V milik Nissan.Istimewa Teknologi Brain-to-Vehicle atau B2V milik Nissan.

Terobosan terbaru dari Nissan ini, merupakan hasil dari penelitian dengan menggunakan teknologi penguraian kode pikiran, untuk memprediksi tindakan pengendara dan mendeteksi rasa tidak nyaman.

“Potensi pengaplikasian teknologi ini sangat luar biasa. Penelitian ini akan menjadi acuan untuk inovasi-inovasi dalam kendaraan Nissan pada tahun-tahun mendatang,” tutur Dr. Lucian Gheorghe, Senior Innovation Researcher pada Nissan Research Center di Jepang, yang memimpin penelitian B2V.

B2V Nissan adalah yang pertama di dunia untuk model teknologi seperti ini. Pengendara menggunakan alat yang dapat mengukur gelombang aktivitas pikiran, yang kemudian dianalisis oleh sistem otonom. Mengantisipasi pergerakan yang diinginkan, sistem tersebut akan melakukan pergerakan (seperti menggerakan roda atau memperlambat kendaraan) 0,2 sampai 0,5 detik lebih cepat dari pengendara, meskipun tak akan terasa.

Nissan akan menggunakan simulasi berkendara untuk mendemonstrasikan beberapa elemen dari teknologi tersebut pada CES, dan Gheorghe akan hadir untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pengunjung.

Teknologi Brain-to-Vehicle atau B2V milik Nissan.Istimewa Teknologi Brain-to-Vehicle atau B2V milik Nissan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau