KompasOtomotif - Formula 1 kembali mengubah regulasi untuk musim 2021. Setelah sebelumnya peraturan aerodinamika dan ban untuk musim 2017 diterapkan, kini spesifikasi mesin diganti mulai musim 2021.
Memang semenjak munculnya mesin hybrid V6 pada musim 2014, banyak sekali pihak yang mengkritik power unit tersebut. Putaran mesin yang dibatasi di 15.000 rpm, dan dipasangnya turbocharger membuat suara mobil F1 menjadi jauh lebih pelan, dibandingkan suara khas mobil Formula 1, terutama dari era mesin V10 dan V8.
Formula 1 juga menggunakan teknologi otomotif yang paling maju, sehingga Power Unit (PU) menjadi sangat rumit. Sampai sekarang pun, banyak tim masih kesulitan untuk memproduksi PU dengan reliabilitas tinggi.
Ditambah dengan FIA yang ingin mengurangi biaya, sehingga diterapkan peraturan yang mengizinkan setiap pembalap untuk menggunakan hanya 5 set komponen-komponen PU selama satu musim untuk musim 2014. Bahkan untuk musim 2015, yang diizinkan justru hanya 4 set komponen PU!
Masalah reliabilitas yang dialami beberapa pemasok mesin, terutama Honda dan Renault, mengakibatkan tim seperti Toro Rosso dan McLaren mendapati grid penalty yang pernah mencapai 50 posisi, yang tentunya tidak masuk akal. Pembalap sekelas Fernando Alonso pun menderita selama 3 musim terakhir karena talentanya “disia-siakan”.
Kerumitan dari PU ini juga menyulitkan para pendatang baru seperti Honda, untuk bisa bersaing dengan Mercedes dan Ferrari. Pabrikan mobil sebesar Honda pun tak mampu bersaing karena mereka telat dalam pengembangan mesin-mesin yang sangat maju teknologinya.
Regulasi musim 2014 itu juga membatasi jumlah bensin yang bisa digunakan saat balapan, yaitu 100 kilogram. Hal ini membuat desain dari mesin ini sendiri menjadi lebih rumit, karena harus mempunyai fuel efficiency yang sangat tinggi. Namun yang paling disayangkan dari dibatasinya penggunaan bensin ini adalah dari segi balapan, karena jika mesin yang digunakan oleh sang pembalap kurang fuel efficient, mereka terpaksa untuk menghemat bahan bakar dan tidak bisa membalap maksimal.
Pembalap diharuskan menggunakan beberapa teknik untuk menghemat bensin, contohnya lift and coast dan menggunakan settingan air-fuel ratio yang rendah.Sedangkan pada musim 2017 ini, penggunaan maksimal bahan bakar akhirnya dinaikkan menjadi 105 kilogram, karena adanya regulasi baru aerodinamika dan ban, yang memang membutuhkan lebih banyak bahan bakar.
Lantas, apakah peraturan-peraturan baru yang disodorkan oleh FIA akan menjawab semua permasalahan era hybrid semenjak 2014?
Tabel dibawah ini menunjukkan perbandingan antara spesifikasi PU yang saat ini digunakan, dengan PU yang akan digunakan mulai musim 2021.
|
2014 |
2021 |
Internal Combustion Engine |
1.6 L V6 @ 15000 rpm max |
1.6 L V6 (rpm range +3000 rpm) |
Turbocharger |
Single turbo |
Single turbo with dimensional constraints and weight limit |
MGU-H |
Unlimited amount of energy can be transferred |
To be removed |
MGU-K |
Max. 4 MJ energy deployed per lap |
More powerful, and driver has more control over energy deployment |
Energy Store |
Max 2 MJ from MGU-K per lap, 20-25 kg |
Standardised |
Control Electronics |
Standardised |
Standardised |
Maximum fuel allowed |
105 kg (2017) |
To be confirmed |
Lantas apakah perubahan-perubahan ini akan menjawab permasalahan yang sedang melanda Formula 1 mengenai Power Unit?
· Suara mesin?
Jenis dan ukuran Internal Combustion Engine yang akan digunakan pada musim 2021 akan sama. Namun demi meningkatkan suara yang dihasilkan oleh mesin, mesin akan berputar 3000 rpm lebih cepat dari pada musim ini. Tentunya dengan rpm yang lebih tinggi, suara yang dihasilkan oleh mesin akan lebih keras, namun seberapa kerasnya? Pasti tidak akan sekeras era V10 dan V8, dimana kecepatan putaran mesin dapat mencapai 18.000 rpm,yang akan sulit dicapai oleh mesin hybrid ini.
· Akankah PU baru untuk musim 2021 lebih simple?
Untuk musim 2021 nanti, hanya akan ada 5 komponen yang menyusun sebuah PU (dibandingkan 6 komponen semenjak musim 2014), dan dua diantaranya, yaitu Energy Store dan Control Electronics menjadi standar bagi seluruh tim di Formula 1. Kemudian, MGU-H, sebuah alat yang mengkonversi energi panas buangan dari turbo menjadi tenaga listrik, akan dihilangkan karena cukup rumit dan merupakan salah satu sumber kerusakan PU paling banyak selama ini.
Untuk menggantikan tenaga yang sebelumnya dihasilkan oleh MGU-H, MGU-K, sebuah alat yang mengkonversi energi kinetis (energi yang dimiliki sebuah benda karena gerakannya)yang terbuang saat fase pengereman menjadi tenaga listrik, akan menghasilkan lebih banyak tenaga listrik. Desain turbo juga akan diberikan aturan yang lebih ketat, dimana hanya single-turbo yang boleh digunakan dan akanada ketentuan ukuran dan berat yang harus dituruti.
Ini membuktikan PU untuk musim 2021 dijamin akan lebih simple, sehingga tidak menyulitkan pabrikan baru yang ingin masuk Formula 1. Dan tentunya, persaingan antara pabrikan yang sudah ada diharapkan akan lebih ketat, dan tingkat reliabilitas PU juga diharapkan jauh lebih baik. Intinya, FIA tidak ingin kasus Honda terjadi lagi.
· Apakah kualitas balapan akan meningk Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.