Tokyo, KompasOtomotif - Negara-negara maju, seperti Indonesia, saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan perubahan dalam industri otomotif. Terutama menyangkut sumber tenaga.
Percepatan teknologi, makin berkurangnya bahan bakar minyak, serta tingginya polusi udara mendorong produsen untuk membuat mobil ramah lingkungan. Bahkan tren saat ini sedang bergerak dari penggunaan mesin konvensional (bahan bakar bensin dan solar) menuju kendaraan listrik.
"Bukan masalah bagi kami untuk memproduksi mobil listrik murni, dan memang itu (mobil listrik) yang menjadi solusi dalam waktu dekat," kata Eksekutif Wakil Presiden Toyota Motor Corporation (TMC) Didier Leroy, di konferensi pers Tokyo Motor Show 2017, di Jepang, (25/10/2017).
[Baca juga : Mobil Ini Bisa Tahu Suasana Hati Pengendaranya]
Pionir
"Prius merupakan pionir mobil dengan basis motor listrik yang digabungkan dengan mesin konvensional. Hingga saat ini Toyota sudah menjual 37 model mobil berbasis listrik ke 90 negara dengan penjualan 1,5 juta tiap tahunnya. Jumlah tersebut membuat Toyota menguasai 43 persen pasar mobil berbasis listrik di dunia," ujar Leroy.
Melalui pengalaman tersebut, Leroy yakin Toyota punya kemampuan dan dalam posisi terbaik guna merealisasikan hadirnya mobil listrik murni.
[Baca juga : Ini Dia Honda PCX Generasi Terbaru, Penantang Serius NMAX]
"Kami kembalikan ini semua kepada konsumen, apakah konsumen benar-benar menginginkan mobil listrik?" kata Leroy.
Percuma saja jika produsen dan pemerintahan gencar mengampanyekan mobil listrik, tapi konsumen belum siap sepenuhnya. Secanggih apa pun mobil yang dibuat produsen dan persiapan infrastruktur yang dilakukan pemerintah, jika konsumen tidak berminat, maka Leroy memastikan usaha tersebut tidak berkesinambungan.