Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toleransi Moderat Kesenyapan Kabin dan Atap Panoramik CR-V Turbo

Kompas.com - 01/08/2017, 17:04 WIB
Aris F Harvenda

Penulis

Surabaya, KompasOtomotif - Honda Prospect Motor (HPM) memperkuat CR-V terbaru dengan desain yang kontemporer, tentunya tanpa meninggalkan aura maskulin khas SUV.

Ragam ubahan terjadi pada eksterior dan membuat CR-V Turbo tak sekedar mewah tapi juga memberi kesan modern. Aura tersebut muncul dari tampilan terbaru pada lampu depan belakang, gril, lampu kabut, bemper depan belakang, dan juga atap. Bicara desain memang kembali kepada penilaian individu masing-masing dan bersifat relatif.

Nah, di balik keragaman ubahan tersebut, awak redaksi punya sedikit penilaian terhadap adanya atap panoramik.

Struktur atap

Baca juga: Perekam Aksi "Jagoan Cikiwul" Dicopot dari Ketua GMBI Bantargebang

Biasanya beberapa mobil yang menggunakan atap panoramik kerap berefek pada tingkat kekedapan kabin yang cenderung berisik. Terlebih saat hujan.

Penurunan performa kesenyapan kabin tersebut - dibanding atap keras (normal) - biasanya muncul akibat perbedaan lapisan. Atap keras dengan model solid, di bagian dalamnya dilapisi plafon dengan bahan lebih tebal. Alhasil tentunya lebih kedap.

Sedangkan model panoramik, di bagian atap ada spasi lis pinggir kaca. Sementara beberapa model di bagian dalam tidak dilapisi plafon solid. Biasanya hanya kain penutup sebagai pemendar cahaya matahari ke kabin.

Baca juga: Kediaman Baim Wong dan Paula Verhoeven Diperiksa Pihak Pengadilan Agama Jakarta Selatan

Nah, kedua faktor tersebut yang membuat kabin relatif kurang senyap.


Pelapis atap

Kondisi tersebut bagi beberapa produsen mobil dijadikan catatan. Alhasil beberapa model - terutama premium - sudah diakali dengan sistem pelapis plafon dalam yang lebih ciamik.

Penutup yang sebelumnya hanya kain tipis peredam panas, kini diubah agak lebih tebal menyerupai fungsi awal plafon mobil. Begitu pula sistem penutup atap panoramik yang dimiliki CR-V Turbo. Bahkan untuk pengoperasiannya dibuat terpisah antara atap panoramik dan sun roof.

Hujan

Baca juga: Judika Enggan Nyanyikan Lagu Dewa 19 Lagi, Ahmad Dhani: Ada yang Bisa Membuktikan?

Meski penilaiannya tidak absolut (menggunakan dB meter) namun apa yang dirasakan saat berada di kabin relatif senyap. Kebetulan awak redaksi juga merasakan pada kondisi hujan deras, saat test drive di kawasan Bromo, (20/1/2017).

Saat plafon pelapis dalam kondisi tertutup, suara rintik hujan bisa diredam dengan baik, dibanding model atau merek lain yang hanya menggunakan kain penutup. Kendati peredaman tidak sempurna jika dikomparasi dengan model atap solid.

Namun jika penutup dilepas, suara rintik hujan terdengar cukup berisik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau