Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2016, Ekspor Toyota Indonesia Anjlok Lumayan

Kompas.com - 27/01/2017, 14:24 WIB


Jakarta, KompasOtomotif 
— Kinerja ekspor PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sebagai ranting usaha Toyota Motor Corporation (TMC) anjlok cukup besar pada 2016 lalu. Mengacu data internal perusahaan, tahun lalu hanya tercatat  91.225 kendaraan dalam bentuk utuh atau completely built up (CBU) yang dikirim dari pusat pabrik di Karawang, Jawa Barat.

Kalau dibandingkan dengan kinerja setahun sebelumnya (2015), maka terjadi penurunan yang cukup dalam, sampai 19,8 persen dari 113.857 unit. Figur ini diperoleh dari perhitungan model-model yang diproduksi TMMIN, yakni Toyota Fortuner, Innova, Vios, Yaris, dan Sienta.

Jika diurai lebih lanjut, Fortuner masih mendominasi hasil ekspor, dengan sumbangan 49.018 unit, naik 16,5 persen dari tahun sebelumnya (2015), 42.052 unit. Hasil positif lain juga diperoleh berkat hadirnya model baru, Sienta, yang mulai diekspor tahun lalu, dengan sumbangan 5.855 unit.

Penurunan terbesar terjadi dari Vios. TMMIN hanya mampu mengirim 23.855 unit, ambles 53,7 persen dari tahun sebelumnya yang sempat mencapai 51.545 unit. Sementara itu, Innova juga bernasib serupa, harus turun 12,2 persen, dari 14.167 unit menjadi 12.428 unit. Sementara itu, Yaris jumlahnya tidak signifikan, juga turun dari 93 unit menjadi 69 unit saja.

Warih Andang Tjahjono, Wakil Presiden Direktur TMMIN, mengatakan, penurunan ekspor pada tahun lalu terjadi karena menyusutnya penyerapan dari Arab Saudi, salah satu negara tujuan utama di Timur Tengah. Melemahnya harga minyak dunia membuat negeri yang kaya akan komoditas tersebut kehilangan daya saing.

“Maklum saja, Arab Saudi itu tujuan ekspor terbesar di Timur Tengah, jadi sangat berpengaruh ke kinerja total. Akan tetapi, negara lain mulai naik, khususnya tetangga, seperti Vietnam dan Filipina,” kata Warih di Jakarta, Kamis (26/1/2017).

Non-TMMIN

Kondisi serupa juga dialami jika melihat dari kinerja ekspor semua produk bermerek Toyota. Dengan tambahan empat model lain, yakni Toyota Avanza, Rush, Agya, dan Town/Lite Ace, yang diproduksi terpisah oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM), kinerja ekspor juga masih tercatat negatif.

Meskipun demikian, penurunan yang terjadi tidak terlalu dalam, tidak sampai satu persen, yakni 169.098 unit, terpaut tipis dari 2015, yakni 176.737 unit. Dari jumlah itu, produk yang diprodusi ADM, jumlahnya mencapai 77.873 unit, naik 13 persen dari sebelumnya 68.880 unit (2015).

Dari total ekspor produk non-TMMIN, Avanza merupakan penyumbang ekspor terbesar, mencapai 43.468 unit. Posisi kedua, ada Agya 19.748 unit, kemudian mobil niaga Town/LiteAce 14.582 unit, dan Rush 75 unit.

“Tahun ini kami optimistis ekspor akan kembali naik lagi ke level 180.000 unit, naik sekitar 10 persen dari kami (Toyota),” kata Warih.

Kenaikan target ekspor juga disampaikan oleh pihak Gaikindo, lewat sekretaris umum, Kukuh Kumara, di Jakarta, Rabu (25/1/2017). Kukuh mengatakan, ekspor mobil secara utuh pada tahun ini diprediksi naik 7 persen dari hasil 2016, sebanyak 201.000 unit, secara nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau