Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendung Pekerja Asing, AHM Bantu Kembangkan SMK

Kompas.com - 03/06/2016, 14:03 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Astra Honda Motor (AHM) untuk yang ketujuh kalinya menyelenggarakan Final Uji Kompetensi Teknik Sepeda Motor, bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Program ini seiring dengan implementasi Kurikulum Teknik Sepeda Motor (KTSM) Honda untuk sekitar 500 SMK di Indnesia.

Selain mentransfer informasi teknologi-nya kepada siswa-siswa SMK jurusan otomotif roda dua, AHM juga menyediakan beasiswa penuh bagi enam siswa terbaik, untuk kuliah di Politeknik Manufaktur Astra (Polman Astra).

“Terkait dengan program seluruh program AHM ini, menandakan Astra peduli dengan pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Ini akan membuat SDM dalam negeri semakin kuat, dari gempuran negara asing, mengingat saat ini sudah masuk dalam (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Hanya kemampuan dan kompetensi yang bisa menguatkan calon-calon tenaga kerja kita,” ujar Tony Harley Silalahi, Direktur Polman Astra menjawab KompasOtomotif, Kamis (2/6/2016).

Pekerja Asing

Tony melanjutkan, dari beberapa informasi yang ia terima, akan ada banyak angkatan kerja dari negara ASEAN lain yang sedang siap-siap untuk masuk ke Indonesia . Ini lantaran Indonesia dianggap memiliki potensi besar, dengan tingkat konsumsi penduduknya yang paling banyak.

“Kalau konteksnya sepeda motor, pastilah yang pembeli kendaraan roda dua di sini lebih besar. Jadi potensi bisnis bengkel atau bekerja menjadi teknisi otomotif bisa jadi tujuan mereka. Maka dari itu kita harus perkuat diri dengan tidak memberi celah sedikitpun,” ujar Tony.

Tiru Jerman

Tony juga menginformasikan, kalau saat ini, negara tetangga yang masih di wilayah ASEAN, salah satunya Vietnam, sedang mengembangkan pendidikan Vokasi (setara dengan SMK) dengan mengikuti konsep yang dimiliki Jerman. Jika berhasil, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun, Vietnam memiliki pekerja yang hebat-hebat.

“Saya dapat informasi itu dari atase pendidikan dan kebudayaan Indonesia di Jerman Prof Agus. Dia mengingatkan kalau mereka berhasil menerapkan, lalu memiliki pekerja hebat dan masuk ke sini, bisa kerepotan Indonesia. Maka dari itu, kita semua harus perjuangkan dan kembangkan pendidikan di sini,” ujar Tony saat menanggapi KompasOtomotif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com