Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gengsi Pembeli Wrangler, Malah Cari Produksi Tua

Kompas.com - 15/04/2016, 09:50 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Ada yang menarik dari perbincangan KompasOtomotif dengan salah satu pramuniaga Jeep di stan “Garansindo World” di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016, ia mengatakan salah satu ciri gengsi pembeli Wrangler yaitu mengincar beli mobil kelahiran tua dibanding produksi terkini.

“Bentuknya sama enggak ada perubahan, kan dia engganada all-new. Dari 1941 gini – gini aja. Yang dihargai itu VIN (vehicle identification number) lama, alasannya pembuatan tahun ke sekian itu dapat gengsinya. Mereka main lama-lamaan mas, bukan mobil baru. Itu kalau yang hobi off-road ya,” katanya saat ditemui, Kamis (14/4/2016).

Gengsi itu dirasa membantu penjualan, pasalnya stok Wrangler di Indonesia “telat setahun”. Artinya, unit yang dijual pada 2016 masih VIN 2015 bahkan VIN 2014.

Ia yang mengaku sudah beberapa tahun jadi pramuniaga Jeep mengatakan uniknya konsumen Wrangler tidak perlu lagi banyak penjelasan soal produksebab kebanyakan sudah paham dengan pamor Wrangler. Justru calon konsumen yang tanya, kapan unitnya ada, kata pramuniaga itu.

“Kalau mobil begini ya enggak bicara diskon, jadi kebanyakan orang nanya apa ada unitnya. Terkenalnya kan inden ya, mereka tanya berapa lama nunggu, kalau ada yang ‘bungkus’,” katanya.

Banderol hingga menyentuh miliaran rupiah menggolongkan Jeep Wrangler sebagai mobil mewah meski kemampuan sesungguhnya buat dipakai main lumpur. Di IIMS semua varian Wrangler dapat rabat Rp 25 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com