Pelemahan Daya Beli, Tren Kredit Macet Naik

Jakarta, KompasOtomotif – Melemahnya daya beli masyarakat akibat perlambatan ekonomi dirasakan dampaknya oleh perusahaan pembiayaan. Salah satunya Adira Finance, yang menyatakan bahwa rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) naik per September 2015.

Presiden Direktur Adira Finance Willy Suwandi Dharma menyebut bahwa perseroan yang dimpimpinnya harus menanggung NPL 1,7 persen dari pembiayaan yang telah digelontorkan. Jika pembiayaan Adira Finance Januari-September di kisaran Rp 23 triliun, berarti yang macet mencapai Rp 391 miliar.

”Angka itu memang naik kalau dibandingkan periode yang sama tahun lalu, masih di kisaran 1,5 persen hingga 1,6 persen,” ujar Willy usai melakukan syukuran ulang tahun ke-25 Adira Finance di Landmark Tower, Jakarta, Jumat (13/11/2015).

Willy melanjutkan bahwa NPL akan berusaha ditahan tak lebih dari 2 persen hingga akhir tahun. Salah satu caranya memperketat seleksi nasabah dan menambah jumlah collection (tenaga penagih).

2016
Willy mengatakan bahwa tren lesunya pasar akan terus terjadi hingga tahun depan. Apalagi, lanjutnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sudah pernah mengatakan bahwa pasar mobil tahun depan akan flat, atau sama dengan tahun ini.

Kendati demikian, menurut Willy, dengan paket-paket kebijakan ekonomi dari pemerintah, seperti penyerapan anggaran yang lebih besar, mulai menimbulkan optimisme di kalangan pengusaha otomotif. ”Di sisi lain, AISI memprediksi penjualan sepeda motor tahun depan tumbuh kira-kira 5-10 persen. Kami masih optimistis,” tandas Willy.