Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saab Segera Jadi Merek India

Kompas.com - 02/12/2014, 13:00 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Sumber Bloomberg

Stockholm, KompasOtomotif - Mahindra & Mahindra akhirnya sepakat untuk membeli saham mayoritas National Electric Vehicle Sweden (NEVS), grup investasi gabungan dari China dan Jepang yang membeli aset Saab Automobile, dua tahun lalu. Saab merupakan merek Swedia yang terpuruk karena bangkrut dan sisa asetnya kemudian dibeli oleh NAVS.

Lars Eric Gustafsson, bagian administrasi NEVS memastikan kalau ada pabrikan otomotif asal Asia yang sudah sepakat membeli sebagian besar saham NEVS. Tapi, belum ada yang mengonfirmasi siapa perusahaan tersebut.

Seperti dilansir Bloomberg, Selasa (2/12/2014), pada situs SaabsUnited dijelaskan bahwa NEVS dan Mahindra sudah menandatangani kesepakatan. Hanya kesepakatan sengaja dirahasiakan sampai finalisasi transaksi sudah dilakukan.

Dalam pernyataannya Gustafsson melanjutkan, pabrikan Asia itu sudah mencapai kata sepakat pada 30 November 2014 untuk membiayai ongkos produksi sampai kesepakatan bisa selesai awal tahun depan.

Di sisi lain, Gustafsson juga menambahkan kalau NEVS juga tengah berdiskusi dengan pabrikan otomotif Asia lainnya, untuk kerja sama memproduksi kendaraan baru bersama.

Dalam kesepakatan itu, calon pemilik saham mayoritas akan menanggung biaya operasional perusahaan, mencapai 5 juta euro (Rp 76,5 miliar) per bulan sampai kesepakatan ini selesai. Jika kondisi berjalan dengan lancar, kesepakatan diprediksi bisa selesaikan paling cepat, Februari 2015.

NEVS memperoleh izin dari pengadilan di Swedia pada 29 Agustus untuk melakukan reorganisasi Saab Automobiles. NEVS kemudian melayangkan surat pada Pengadilan Distrik Vaenersborg, Desember ini, untuk memperpajang waktu reorganisasi selama tiga bulan.

Saab sebelumnya dikuasai oleh General Motors Company, yang mengakuisisi merek ini pada tahun 2000. Raksasa AS ini kemudian menjual merek ini pada Spyker, produsen mobil sport asal Belanda di 2010, tapi gagal dihidupkan kembali.

Gustafsson juga menyampaikan, pemilik mayoritas menanyakan apakah bisa tetap menggunakan merek Saab dan emblem untuk di masa depan. Semula penggunaan merek ini dilarang karena masalah keuangan perusahaan yang belum stabil. NEVS berharap bisa kembali melobi untuk bisa menggunakan merek itu bagi pemegang saham mayoritas nantinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com